Sejak zaman dahulu, uang merupakan salah satu alat transaksi. Hampir setiap transaksi jual beli pasti melibatkan uang di dalamnya. Namun, bagaimana jika uang adalah barang yang diperjualbelikan?
Setiap uang pasti memiliki nilai atau nominal tertulis yang dapat digunakan untuk bertransaksi. Namun, apabila uang menjadi barang yang diperjualbelikan maka nominal yang tertulis tidak lagi berlaku. Hal tersebut dapat dilihat pada uang kuno.
Deni (25) dan Ade (30), merupakan dua orang yang melihat uang dari sisi lain. Mereka menjadikan uang kuno menjadi salah satu barang yang memiliki nilai tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nominal yang tertulis di uang kuno tidak lagi menjadi nilai yang utuh. Uang dengan nominal Rp 100 pun dapat bernilai berkali-kali lipat.
"Uang kuno ini harganya bisa mencapai puluhan sampai ratusan juta," ucap Deni yang ditemui di tempatnya berjualan, Jalan Dewi Sartika, Bandung, Senin (1/8/2022).
Deni menambahkan bahwa uang yang dipatok dengan harga tinggi biasanya karena ketersediaa yang langka. Ia juga menyebutkan bahwa umur uang kuno yang tua tidak selalu membuatnya memiliki nilai tinggi.
Menurut Deni, uang kuno yang biasanya memiliki nilai tinggi adalah uang dengan seri atau edisi khusus. Contohnya seperti uang rupiah edisi wayang, edisi binatang, dan berbagai edisi uang koin.
Meskipun begitu, Deni mengaku masih kesulitan untuk mendapatkan uang kuno dengan edisi langka. Paling mahal, Deni mengaku pernah menjual uang kuno seharga Rp 5-Rp 8 juta.
Uang kuno yang Deni jual tidak hanya mata uang rupiah dari Indonesia. Deni juga menjual bermacam uang kuno dari berbagai belahan dunia.
Deni mengaku tidak memerlukan kiat khusus untuk mencari uang-uang kuno tersebut. Biasanya banyak orang yang datang ke Deni untuk menjual uang kunonya untuk selanjutnya Deni jual kembali.
Bisnis uang kuno yang Deni jalankan merupakan warisan dari orang tuanya. Deni juga mengaku memang memiliki minat tersendiri terhadap uang kuno.
"Ya, karena emang suka juga, sih, sama uang kuno gini," tambah Deni yang sudah berjualan sejak tahun 2015.
Deni berjualan setiap hari sejak pukul 8 pagi sampai menjelang matahari tenggelam. Deni menyebutkan bahwa penghasilan yang ia dapat tidak menentu.
Meskipun begitu, ia juga menyebutkan bahwa uang kuno kini masih cukup digemari masyarakat. Pelanggan yang datang pun berasal dari berbagai kalangan.
"Kalau yang beli, sih, dari orang tua, remaja sampe anak-anak juga ada," ujar Deni.
(mso/mso)