Jam Tangan Kayu Bandung Jadi Suvenir Estetik G20

Jam Tangan Kayu Bandung Jadi Suvenir Estetik G20

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 22 Jul 2022 14:01 WIB
Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20
Jam Tangan Kayu Pala Nusantara yang dijadikan suvenir G20 (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Harganya tak semahal jam tangan Rolex, tetapi jam tangan kayu buatan para pemuda dari Bandung tak kalah elegannya. Diproduksi di sebuah rumah berlantai dua dalam gang di tepi Jalan Cipaganti, jam-jam tangan kayu itu berhasil mencuri perhatian dunia.

Adalah Pala Nusantara, karena filosofi jam tangan yang diproduksi skala usaha mikro kecil (UKM) ini dipesan khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dijadikan suvenir bagi para delegasi yang menghadiri peluncuran side events G20 di Jakarta, April lalu.

Belum lama ini detikJabar berkunjung ke tempat produksi jam tangan ini. Dari mulai proses pemotongan material kayu, perakitan dan pengemasan dilakukan oleh para karyawan yang notabene masih cukup muda. Begitu pun yang melakukan pemotretan produk hingga proses pemasaran yang dilakukan secara online. Seluruhnya pekerjaan itu dikerjakan sekitar 40 orang karyawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, 60 persen karyawan Pala Nusantara ini adalah orang-orang yang kehilangan pekerjaan atau menjadi korban PHK saat pandemi COVID-19 yang terjadi dalam waktu dua tahun terakhir ini.

"60 persen orang-orang di sini kena PHK saat COVID-19, jadi di depan ada tukang nasi Padang, tekstil impact di Bandung selatan, mereka kita training lagi dan dijadikan pegawai kita," kata Founder & COO Pala Nusantara Ilham Pinastiko saat berbincang dengan detikJabar.

ADVERTISEMENT
Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20Founder & COO Pala Nusantara Ilham Pinastiko Foto: Wisma Putra/detikJabar

Pria kelahiran Bandung tahun 1986 mengatakan, jam tangan kayu ini mulai dipasarkan di tahun 2018. Namun sebelum diproduksi massal, Ilham melakukan penetrasi pasar di tahun 2017 melalui berbagai kompetisi yang digelar kementerian, swasta hingga pemerintah daerah dan hasilnya, antusias pasar terhadap jam tangan ini cukup tinggi.

Pala Nusantara sendiri berangkat dari folosofi buah pala. Pala sendiri berasal dari Maluku, kemudian Nusantara ini adalah rohnya dan produk ini berangkat dari roh dan mitolologi budaya Indonesia dan Nusantara.

"Saya ingin brand ini go global seperti buah pala yang sampai detik ini, dari zaman Belanda buah pala kita masih ekspor ke luar dan orang-orang tahu pala dari Indonesia," ungkap Ilham.

Karena erat dengan nuansa nusantara, nama-nama jam tangan ini cukup menarik seperti Pala cokelat, merah, natural, merak, arwana, cemani, kucing, kura, kelana hingga mega mendung produk khusus yang dikerjasamakan bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Begitupun pada perhelatan G20 ini, Pala Nusantara pun membuat edisi khusus G20. Jam tangan yang dijadikan suvenir G20 ini dibunuhi gambar gunungan, seperti yang digunakan logo G20. Sekedar diketahui, Pala merupakan satu dari 20 UMKM yang terpilih sebagai suvenir G20.

"20 produk salah satunya Pala, produknya jam tangan dan gawai dibungkus dalam balutan G20 official, satu buat G20 Presidential di Bali dan juga road to ke G20," ujarnya.

Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Pria lulusan magister ITB ini mengaku senang karena bisa mengukir sejarah, terlibat dan berkontribusi langsung dalam G20.

"Ngobrol milestone di bisnis itu bisa jadi cerita sejarah, G20 itu kan 20 tahun sekali, saya bisa milestone ke anak cucu saya nanti. Buat bisnis milestone untuk bisa berkompetisi dengan brand lain sebenarnya, secara global," jelasnya.

Menurut Ilham, dirinya sudah beruntung bisa lolos dan survive dari hantaman badai pandemi COVID-19 yang berdampak pada keterpurukan finansial. Bahkan, hingga menambah karyawan.

"Saya sebut senang, ini kesempatan kita untuk melakukan yang terbaik, saya malah senang dan deg-degan. Kita tidak tahu challenge apa yang ada di depan, senang ya senang, tapi senang ini pasti ada plus plusnya, tapi saya belum tahu," terangnya.

Buka Pasar Global

Go internasional, itulah tujuan Pala Nusantara. Setiap bulan 1.300 produk jam tangan dan gawai bisa diproduksi, meski na dan teknologi jam tangan yang diproduksi Ilham tak setenar Rolex hingga merk jam terkenal lainnya, Ilham menyebut jam tangannya ini memilii ciri khas sendiri.

"Mau Casio atau Seiko, mereka punya ciri khas masing-masing dan kekuatan di teknologinya masing-masing. Kita tidak punya itu, kita enggak punya teknologi khusus jam tangan, tapi kita sematkan roh nusantara itu masuk ke jam tangan, kekuatannya disitu," ujarnya.

Menurut Ilham, jam tangannya ini cocok digunakan oleh semua kalangan dan gaya dari mulai casual, gotik, flamboyan, maskulin, girly dan lainnya. Banyak orang khususnya di Asia dan Eropa yang menyukai jam tangan buatannya.

"Kita masih lokal sama beberapa pesanan dari luar, tapi skalanya bukan ekspor tapi sifatnya teman-teman kita pesan selusin-dua lusin, kirim ke Kanada, ke Jerman yang sering, ke Jepang, Rusia dan lainnya," ucapnya.

Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20Proses pembuatan jam tangan kayu Pala Nusantara yang menjadi suvenir dari ajang G20 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Dapat menjadi suvenir G20 bukan akhir baginya, karena Ilham masih memiliki misi lainnya. Ilham juga terus mencoba merubah image jam tangan yang diketahui hanya sebatas kebutuhan tersier saja.

"Saya terus eduksi ternyata produk tersier ini tidak hanya terbatas fungsinya saja. Kita produk jam jika dibandingkan dengan smart watch itu lebih canggih, tapi kita ngobrolin soal veluenya dalam jam tangan ini," tuturnya.

Produk jam tangan yang dibuat Ilham berbahan baku kayu legal yang berasal dari dalam dan luar negeri. Seperti ebony, sonokeling hingga mahoni dan kayu luar yang berasal dari distributor dalam negeri di antaranya singkamour, roeswood dan mapel. Sementara itu, untuk kulitnya didatangkan dari Cibaduyut.

Jam tangan ini dijual dengan harga bervariatif, dari ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung tunggu bahan dan story dari jam tangan tersebut.

"Kita start dari Rp 450 sampai Rp 2 juta. Story dan detail materialnya, story itu proses pembuatannya ada yang dari limbah, kuningan, ditempa, ada yang diproses kuntung rokok, di jamurin, proses story talling dan meterialnya semakin rumit semakin mahal ya," tuturnya.

Menkraf Sandiaga Uno mengatakan, jam tangan ini menjadi unik dijadikan suvenir karena setiap sudut desainnya terinspirasi dari kisah nusantara.

"Jam tangan ini kita pesan khusus untuk suvenir para delegasi G20 yang hadir di peluncuran side events. Jam tangan ini menggambarkan semangat kita. Kita meminta mereka memberikan yang terbaik kontribusinya agar G20 ini bisa secara sukses penyelenggaraan substansi dan sukses memberi manfaat pada pelaku parekraf, karena ada 34 juta masyarakat Indonesia bergantung pada sektor parekraf yang harus kita sentuh dengan terobosan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," kata Sandiaga dikutip dalam laman Kemenkraf, Jumat (22/7).

Fokus Pembangunan Ekonomi Inklusif

Bank Indonesia Jawa Barat (BI Jabar) terus mendukung penuh perekonomian para UMKM di Jawa Barat. Hal ini dilakukan demi menciptakan sebuah akses dan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan.

Kepala Perwakilan BI Jabar Herawanto mendorong, agar para UMKM di Jabar dapat mengikuti jejak Pala Nusantara yang mampu menciptakan produk yang mampu bersaing di pasar global.

"Unik, bahan dari kayu, disainnya sangat unik dan itulah yang disukai, meski pasarnya bukan pasar umum karena bentuknya agak tebal, tapi unik, senang buat pasar-pasar tertentu, bule-bule G20 itu suka sekali," kata Herawanto di Gedung Sate belum lama ini.

Jam tangan kayu Pala Nusantara jadi suvenir G20Jam tangan kayu Pala Nusantara jadi suvenir G20 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Selain itu, Herawanto juga mengapresiasi produk Pala Nusantara yang diciptakan Ilham, seorang milenial di Jabar. Tak hanya itu, Ilham juga mampu menggerakkan pemuda hingga kaum wanita dalam usaha jam kayanya itu, dan itu adalah nilai plus bagi Pala Nusantara.

"Masa depan kita sangat tergantung dari bagaimana orang-orang seperti mereka, menggerakkan ide, kreativitas dan inovasi, yang akhirnya perekonomian lebih terangkat," terang Herawanto.

Seperti diketahui, pasca pandemi ekonomi di Jawa Barat terus tumbuh. Ini menunjukan tingginya ekspor dan investasi dan konsumsi masyarakat di Jawa Barat.

Menurutnya juga, potensi produk kreatif Jawa Barat luar biasa, ini harus didorong, difasilitasi dan jangan dimatiin. Tidak hanya BI Jabar, BI hanya memberikan percontohan kepada yang lain, karena pemberdayaan UMKM menjadi urusan bersama.

'Itu jadi strategis sekali, kalau mereka kemudian bisa digerakkan kepada yang berdampak ekonomi, kemandiriaan ekonomi bisa muncul (ekonomi inklusif)," tuturnya.

Tak hanya Pala Nusantara, ada dua UMKM lainnya di Kota Bandung yang dijadikan sebagai suvenir G20. Dua UMKM itu di antaranya, Image Nation dan Fragande Kreasi Alami.

"Ada tiga UMKM yang terpilih, Image Nation, Pala Nusantara dan Fragande Kreasi Alami. Dipilih pusat, kelebihan tiga brand ini beda-beda, UMKM ini memiliki kelebihan dan ciri khas masing-masing. Alhamdulillah, 20 brand yang dipakai merchandise G20, tiga di antaranya dari Kota Bandung," kata Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah kepada detikJabar belum lama ini.

Elly berharap, para UMKM di Kota Bandung terinspirasi oleh tiga UMKM ini yang ikut berkontibusi dalam gelaran G20. Elly juga meminta agar para UMKM terus meningkatkan kualitas produknya.

Disinggung terkait pemberdayaan UMKM, Pemkot Bandung terus menggandeng dan mempromosikan produk UMKM dalam setiap pameran salah satunya Pasar Kreatif Bandung.

"Kita promosikan lewat Pasar Kreatif Bandung itu offline, ada juga online lewat marketplace dan yang kualitas ekspor kita bawa ke Bandung Week Market di Bali pertengahan Agustus, termasuk Pala Nusantara kita bawa karena menurut kurasi kita kualitasnya sudah ekspor," pungkasnya.




(wip/yum)


Hide Ads