Produk UMKM Pangandaran Segera Mejeng di Minimarket

Produk UMKM Pangandaran Segera Mejeng di Minimarket

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 03:31 WIB
Simbolis salah satu kegiatan pelatihan UMKM di Pangandaran.
Simbolis salah satu kegiatan pelatihan UMKM di Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Sebanyak 60 pelaku UMKM di Pangandaran akan dilatih cara pengemasan produk sesuai standar minimarket. Pelatihan diberikan oleh PT Indomarco di Pangandaran yang dibuka pada Selasa (19/7/2022).

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengharapkan produk unggulan UMKM milik warga Pangandaran bisa segera dipajang di minimarket. Sehingga produk milik UMKM ini bisa lebih bergeliat.

"Saya berharap untuk 60 produk UMKM unggulan yang sudah mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan pengemasan produk UMKM bisa masuk minimarket yang ada di Pangandaran," kata Jeje.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan hasil pelatihan bisa memberikan peluang kepada UMKM untuk masuk minimarket dan ditempatkan di lokasi strategis berdasarkan kualitas. Di saat bersamaan, ia juga meminta pihak minimarket nantinya memberi kemudahan transaksi.

"Saya juga minta untuk jarak pembayaran minimarket ke pelaku UMKM jangan terlalu lama, paling lambat dua minggu secara cash on delivery," ucap Jeje.

ADVERTISEMENT

Pangandaran sendiri memiliki sejumlah produk UMKM unggulan dan jadi oleh-oleh khas. Beberapa di antaranya adalah snack seafood cupa-cupa, snack pakis, madu tuwel, keripik pakis, dan rengginang.

Jeje berharap produk dalam kemasan seperti beras hingga madu juga bisa laku dipasaran. Sehingga tak ada lagi kata bersaing dengan produk impor dari luar daerah. Ia pun berharap konsumen sadar membeli produk lokal akan mendorong kemajuan daerah.

"Jika membeli beras dari produk kemasan UMKM Pangandaran maka sama dengan membantu kehidupan masyarakat Pangandaran," kata Jeje.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, 60 pelaku UMKM unggulan Pangandaran akan dilatih cara pengemasan yang baik sesuai standar minimarket.

Setelah pelatihan dan bimtek produk, semua produk akan dibawa ke Cirebon untuk diseleksi PT Indomarco sesuai kriteria sebelum dipajang di minimarket. "Adapun pemajangan produknya akan disebar dibeberapa ritel diantaranya, Indomaret, Alfamart, Yomart dan lainnya," kata Tedi.

Nantinya PT Indomarco melakukan kurasi untuk memperverifikasi, memvalidasi, menyeleksi mana-mana produk yang bisa langsung kerjasama, dan mana produk yang belum memiliki persyaratan serta masih butuh perbaikan.

"Mereka akan dibimbing dan diseleksi lagi, dari 60 itu dilihat lagi mana yang paling layak jual. Nanti akan diberikan catatan khusus, misalkan produk B kemasannya harus diperbaiki, kemudian BPOM-nya (harus dipenuhi)," ucap Tedi.

Pihak PT Indomarco nantinya akan mengkaji dan merilis mana yang bisa diperbaiki secara produk ataupun rasa dalam kemasan yang takaran asin dan manisnya sesuai.

"Setiap minimarket mempunyai kualitas rasa yang berbeda dari mulai keasinan, kemanisan dan sebagainya. Kriterianya berbeda dengan yang diinginkan, karena pihaknya minimarket ingin merekrut produk yang bernilai jual, nggak mungkin jual yang tidak laku," katanya.

Sementara saat ini, di Kabupaten Pangandaran terdapat 52 minimarket. Ia berharap produk UMKM unggulan itu bisa segera mejeng di sana.

"Saya harap semua bisa langsung dipajang di minimarket agar mereka pelaku UMKM kecil terbantu penjualannya lebih luas lagi," ucap Tedi.

Restu (36) pelaku UMKM dengan produk keripik pakis mengaku merasa terbantu dengan pelatihan dan bimtek produk minimarket. Ia berharap produknya bisa terjual lebih luas dan lebih banyak lagi.

"Alhamdulillah jika sudah terverifikasi produk keripik pakis saya bisa dijual lebih luas lagi, bahkan membantu pengemasannya," kata Restu.

(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads