Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) mengakui adanya penurunan pendapatan hingga 20 persen dari dampak kenaikan daging.
Ketua Pusat Papmiso Indonesia Bambang Haryanto mengatakan dari dampak kenaikan daging, seluruh pedagang bakso di berbagai wilayah mengalami penurunan pendapatan.
"Turun sampai 20 persen pendapatan pedagang bakso di berbagai daerah," kata Bambang yang baru terpilih menjadi Ketua Pusat Papmiso Indonesia saat ditemui usai Munas II Papmiso di Hotel Akhsaya Karawang, Selasa (22/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perihal itu, pihaknya akan berupaya berkomunikasi dengan kementerian untuk mengatasinya.
"Kami akan coba komunikasi dengan menteri terkait kenaikan harga daging ini, meski sebenernya kejadian ini sering terulang jelang ramadhan, tapi kami berharap bisa teratasi dan kenaikannya tidak signifikan," katanya.
Sementara itu, di Karawang sendiri, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gery S Samrodi mengatakan kenaikan harga daging masih terbilang normal.
"Jadi naiknya itu 1 juta 500 ribu per ekor, atau diperkirakan naik 8 persen masih terbilang normal tidak naik signifikan," kata Gery saat dihubungi melalui telepon selular.
Menanggapi hal itu, pihaknya hanya mengawasi dan mengamankan ketersediaan stok saat ramadhan nanti.
"Kalau dari pemerintah daerah hanya mengawasi dan memastikan stok pada bulan ramadhan aman dan terkendali," ucapnya.
(yum/bbn)