Harga Tanah Mahal, Rumah Tapak Subsidi Sulit Terwujud di Kota Bandung

Harga Tanah Mahal, Rumah Tapak Subsidi Sulit Terwujud di Kota Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 22 Mar 2022 16:18 WIB
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui warga di wilayahnya takkan sanggup mendapatkan rumah tapak melalui skema subsidi pemerintah. Pasalnya, harga tanah di Kota Bandung sudah mahal dan juga lahan di wilayah ibu kota Jabar ini sudah semakin menipis.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan, kata Yana, yaitu dengan membangun rumah susun. Pembangunan rumah ini dianggap paling realistis untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa mendapat hunian pribadi.

"Tanah di Kota Bandung kan agak mahal yah, jadi enggak bisa tapak. Rumahnya harus ke atas rusun," kata Yana saat menghadiri acara pelantikan Real Estate Indonesia (REI) Jabar di Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Yana meminta REI bisa membantu mewujudkan kebutuhan tersebut untuk warga Kota Bandung. Pemkot siap membantu mengingat lahan-lahan yang menjadi aset daerah masih banyak yang bisa digunakan untuk pembangunan properti bersubsidi.

"Sebenarnya masih banyak lahan-lahan milik kita, mudah-mudahan kita bisa juga bangun. Sehingga ada subsidi dari pemerinta kota atau temen-temen pengusaha untuk masyarakat berpenghasilan rendah supaya mereka punya rumah lah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Yana mengakui model rumah susun menjadi hal baru dalam tradisi warga Kota Bandung. Namun karena kondisi wilayahnya sudah urban, kebutuhan rumah susun menjadi hal logis untuk membantu warga bisa mendapat hunian pribadi.

"Yah itu kan karena budaya aja, dari dulu kita kan biasa budaya buka pintu nginjek tanah, sekarang buka pintu nginjek langit. Tapi lama-lama saya lihat ini konsekuensi dari perkembangan kota, akhirnya harus vertical. Apalagi Kota Bandung yang lahannya sangat terbatas yah," tuturnya.

Ketua DPD REI Jabar Joko Suranto menyatakan pihaknya siap jika memang diminta untuk merealisasikan pembangunan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Bandung. Namun menurutnya, wacana tersebut memerlukan kajian dan persiapan yang matang.

"Kalau untuk membangun REI pasti siap, tapi yang harus diantisipasi adalah apakah hanya di kota besar saja. Pastinya perlu pertimbangan dan persiapan yang matang, mulai dari membuat pilot project untuk survei secara detail tentang berapa kebutuhan unit yang diperlukan hingga hal lainnya," katanya.

Joko mengungkap REI bukan hanya menggarap bisnis properti melalui skema kerjasama dengan pemerintah di Kota Bandung saja. Di seluruh Provinsi Jawa Barat pun REI turut menggarap bisnis tersebut mengingat saat ini kebutuhan rumah terus meningkat hingga 800.000 unit per tahun.

"Jadi kaitannya dengan kebutuhan rumah ini ketika perkotaan pasti banyak urban, dan salah satu yang kita dorong ke gubernur adalah ketika dibukakan wacana industri itu sekaligus juga harus ada ketentuan mengenai operasi residennya. Karena Jabar itu setiap tahun pastinya minimal 35-40 persen kebutuhan rumah nasional disuplai dari Jabar," pungkasnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads