Pedagang Daging Sapi Mogok Dagang di 5 Pasar Kota Sukabumi

Pedagang Daging Sapi Mogok Dagang di 5 Pasar Kota Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 14 Mar 2022 19:41 WIB
Pedagang daging sapi di Bandung Barat.
Daging sapi (Foto: Whisnu Pradana)
Sukabumi -

Pedagang daging sapi di lima pasar yang ada di Kota Sukabumi mogok dagang. Hal itu dilakukan buntut naiknya harga daging sapi. Adapun kelima pasar itu di antaranya Pasar Pelita, Pasar Gudang, Pasar Sukaraja, Pasar Cisaat dan Pasar Cibadak.

Berdasarkan Surat Edaran yang tersebar di aplikasi perpesanan disebutkan, himpunan pedagang daging akan menghentikan segala aktivitas pemotongan atau pedagang daging sapi untuk menjaga kestabilan harga di pasaran. Surat itu juga diteken oleh empat perwakilan Perusahaan Daerah (PD) Pasar.

Pemilik Perusahaan Daerah (PD) Bersaudara Yopi Iskandar mengatakan, aksi mogok ini akan dilakukan selama dua hari. Dia mengatakan, harga daging sapi ini terus mengalami kenaikan setiap minggu dari awal tahun 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini dan besok nggak ada yang jualan. Alasannya harga sapinya naik terus tiap minggu dari bulan Januari," ujar Yopi saat dihubungi detikJabar, Senin (14/3/2022).

Akibatnya, pedagang daging sapi tak sanggup untuk membeli stok daging untuk dijual kepada masyarakat. Dia menyebutkan, harga sapi hidup naik dari Rp 52 ribu menjadi Rp 56 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENT

"Karkasnya sekitar Rp 110 ribu sampai Rp 112 ribu. Jadi kalau misalkan harga jual di pasar masih Rp 120 ribu, itu nggak kejangkau sama kita. Saya pengen pemerintah daerah minimal bisa ngasih kabar atau ngasih penjelasan ke masyarakat sebab kenaikan ini," ujarnya.

Lebih lanjut, karena selama ini tidak ada konfirmasi dari pemerintah dan tidak ada tinjauan harga daging sapi ke pasar maka para pedagang melakukan aksi mogok jualan.

"Jadi ini cuman memberitahukan kepada konsumen, masih banyak yang nawar di bawah Rp 120 ribu. Kita inginnya paling tinggi Rp 135 ribu, minimal Rp 130 karena Bekasi dan Jakarta udah Rp 140 sekarang," tuturnya.

Ditanya soal penyebab kenaikan harga daging sapi, Yogi mengaku tidak tahu alasannya. Namun menurutnya kenaikan tersebut bisa disebabkan karena penjualan daging dibatasi atau harga daging impor yang turut naik.

"Tuntutan pedagang ini ingin harganya naik, mudah-mudahan ada kepanjangan tangan dari pemerintah daerah dan pusat biar menekan harga sapi potongnya nggak terlalu tinggi," katanya.

Jika tuntutan tersebut tak terpenuhi, pihaknya mengancam akan menaikkan harga daging sapi ke pihak konsumen dan melakukan aksi demo berkelanjutan.

Dia juga berharap, Pemkot khususnya dinas terkait untuk membantu pedagang daging sapi intuk mendapatkan supply sapi dengan harga murah. Yogi juga meminta agar masyarakat memaklumi kondisi tersebut.

"Kita nggak mau sebenarnya dengan harga tinggi, kan daya beli masyarakat berkurang dan itu juga menghambat ke kita. Jadi saya mohon masyarakat juga mengerti," imbuhnya.

Yogi mengatakan, jika selama dua hari mogok jualan ini ada pedagang yang nekat membuka lapaknya maka akan dikenakan sanksi. "Ada sanksi berupa denda, satu ekor Rp 5 juta," pungkasnya.




(yum/bbn)


Hide Ads