Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar meminta perajin tahu dan tempat tak mogok produksi. Sebab, adanya aksi mogok produksi itu mengakibatkan tahu dan tempe langka di pasaran.
Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengaku mendapat surat pemberitahuan terkait adanya aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tahu tempe di Kota Bandung. Pihaknya juga mengaku telah memberikan pemahaman agar tak ada aksi mogok produksi.
"Saya pikir tidak perlu mogok. Tetap produksi, tinggal atur volume," kata Iendra Sofyan kepada awak media di Pasar Sederhana Kota Bandung, Senin (21/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iendra Sofyan mengizinkan perajin untuk mengurangi ukuran tahu dan tempe. Selain itu, ia juga menyarankan agar perajin menaikkan harga tahu dan tempe.
"Harga juga perlu dipertimbangkan. Jangan sampai melebihi (di atas kewajaran)," katanya.
Iendra mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kelangkaan tahu dan tempe di pasaran. Namun, Iendra Sofyan memastikan sejumlah perajin sepakat untuk tetap produksi dengan mengatur ukuran dan menaikkan harga.
"Yang terpenting masih tersedia," ucap Iendra Sofyan.
Iendra Sofyan menjelaskan terjadinya kenaikan harga kedelai mengakibatkan perajin tahu dan tempe mogok produksi. Pandemi COVID-19 membuat produksi kedelai menyusut di Amerika. Selain itu, lanjut dia, adanya pembatasan menganggu suplai kedelai.
Sebelumnya, perajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) kompak melakukan aksi mogok produksi per hari ini Senin (21/2/2022). Salah satunya di Pasar Kosambi, Kota Bandung pukul 09.00 WIB, lapak-lapak yang biasa menjajakan tahu tempe terlihat kosong. Para pedagangnya pun tak ada di tempat.
Informasi dihimpun, para pedagang tahu dan tempe di Pasar Kosambi ini libur selama tiga hari. Kondisi ini membuat warga kecewa. Seperti yang diungkapkan Een (56). Een mengaku baru tahu jika hari ini perajin tahu dan tempe sedang melakukan aksi mogok produksi. Een yang sehari-hari berjualan nasi kuning harus memutar otak untuk mengganti tahu dan tempe yang biasa dijadikan menu utama dengan bahan lain.
"Kasihan ibu-ibu gini, kan saya jualan nasi kuning. Tapi masih bisa diganti kentang tadinya pakai tempe. Biasa jual di Samoja, tempe ini lauk utamanya," kata Een saat diwawancarai.
(sud/mso)