Seekor macan tutul bikin heboh setelah terperangkap di dalam sebuah hotel di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Senin (6/10/2025) pagi.
Macan tutul itu kemudian berhasil dievakuasi petugas gabungan selama 3 jam. Proses menegangkan selama evaluasi berbuah manis, karnivora itu dimasukkan ke kandang besi.
Macan tutul itu diduga kuat merupakan macan tutul yang kabur dari kandang penangkaran objek wisata Lembang Park & Zoo pada 28 Agustus 2025 lalu. Sepekan proses perburuan dilakukan, diyakini karnivora itu sudah masuk ke hutan lindung Gunung Tangkuban Parahu.
Expert macan tutul dari Forum Macan Tutul Jawa (Formata), Agung Ganthar menyebut idealnya memang macan tutul itu dipasangi alat pelacak atau sensor berkaca dari pergerakannya.
"Sesuatu yang bagus juga sebetulnya (dipasangi alat pelacak), cuma memang sampai saat ini belum ada rencana kesana," kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).
Pemasangan alat pelacak di tubuh Panthera Pardus itu jika akan dilakukan harus oleh ahlinya. Sebab nantinya satwa itu mesti dibius seperti saat ia dievakuasi dari hotel di Bandung kemarin.
"Nanti kita bahas lagi kalau soal itu, siapa tahu memang ada yang mau support peralatannya. Cuma kan nanti harus oleh ahlinya dan apakah alatnya sesuai atau enggak," ujar Agung.
Satwa yang dievakuasi dari hotel itu saat ini sudah ada di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi. Kemudian akan diobservasi selama beberapa hari oleh petugas sebelum kembali dilepasliarkan.
"Sudah sampai tadi dini hari, sekarang kamu masih menunggu assessment tim dokter hewan. Kita konsentrasi ke kondisi kesehatan satwanya dulu, belum bisa membahas soal berapa lama di sini dan pelepasliarannya," kata Humas BKSDA Jawa Barat, Ery Mildranaya.
Ery menyebut belum bisa memastikan apakah macan tutul yang mereka evakuasi kali ini merupakan hewan yang sama dengan macan tutul yang kabur dari Lembang Park and Zoo dan diyakini masuk ke hutan lindung Gunung Tangkuban Parahu.
"Belum, belum (identifikasi). Sekarang observasi dulu, setelah itu baru analisa dan identifikasi jenis apakah sama atau tidak dengan yang kemarin," kata Ery.
(orb/orb)