Kesamaan Macan Tutul yang Masuk Hotel dan 'Buronan' di Lembang

Kesamaan Macan Tutul yang Masuk Hotel dan 'Buronan' di Lembang

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 06 Okt 2025 15:56 WIB
Seekor macan tutul (Panthera pardus) berada di dalam kandang usai dievakuasi di Anugerah Hotel, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). Tim gabungan yang terdiri dari unsur Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Polisi, TNI, Diskar PB, dan relawan berhasil mengevakuasi seekor macan tutul yang masuk ke dalam hotel untuk selanjutnya dibawa ke Lembang Park & Zoo untuk mendapatkan perawatan dan observasi lebih lanjut kemudian akan direhabilitasi sementara ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Kabupaten Sukabumi. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/tom.
Macan tutul yang dievakuasi dari hotel di Kota Bandung. (Foto: ANTARA FOTO/ABDAN SYAKURA)
Bandung Barat -

Seekor macan tutul terperangkap di sebuah hotel di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Temuan itu menggegerkan warga pada Senin (6/10/2025).

Macan tutul itu kemudian berhasil dievakuasi petugas gabungan selama 3 jam. Proses menegangkan selama evaluasi berbuah manis, sampai akhirnya karnivora itu dimasukkan ke kandang besi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simpang siur terkait asal muasal satwa dengan nama latin Panthera Pardus itu mengemuka. Banyak yang berpendapat jika macan tutul itu merupakan satwa yang kabur dari penangkaran di Lembang Park & Zoo pada akhir Agustus 2025 lalu.

Expert macan tutul dari Forum Macan Tutul Jawa (Formata), Agung Ganthar menyebut macan tutul yang dievakuasi dari hotel di Kota Bandung diduga kuat merupakan yang kabur dari penangkaran Lembang Park & Zoo.

ADVERTISEMENT

"Dugaan sementara yang dari sana (Lembang Park & Zoo), tapi ini dugaan ya. Poin pentingnya macan tutul ini selamat dulu," kata Agung saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).

Untuk memastikan apakah satwa itu merupakan 100 persen yang kabur dari Lembang Park & Zoo mesti dilakukan pemeriksaan mendalam, misalnya dari pola tutul di tubuh Panthera Pardus tersebut.

"Nanti kita teliti lagi, kita samakan pola tutulnya yang sekarang dengan yang kemarin. Cuma dugaan sementara memang satwa yang sama. Dari ukuran, usia sama, perilaku dan kecenderungannya sama," kata Agung.

Jika memang satwa yang sama, lantas bagaimana macan tutul itu bisa sampai di sebuah hotel? Agung mengatakan aktivitas perburuan kemungkinan jadi penyebabnya.

"Di kita banyak yang berburu dengan anjing, cuma kan mereka sama sekali enggak bisa kita kontrol. Jadi meskipun sudah di dalam, kemungkinan seperti itu skenario dia bisa keluar dari habitatnya," kata Agung.

Macan tutul itu menyusuri aliran sungai yang juga masih rimbun oleh pepohonan. Untungnya, selama pelarian satwa tersebut tetap menghindari kontak dengan manusia dan keramaian.

"Jadi kalau lihat rutenya, ini kan hotel sudah tutup yaa. Nah di pinggiran ini kita dapat jejak di jalur pinggir sungai dan hutan, dia lewat situ. Untungnya enggak ada laporan satwa warga diserang, tidak ada penyerangan ke warga," ujar Agung.

"Pastinya ada ketakutan, dia tetap menghindari aktivitas manusia di hutan dan di sini. Untungnya dia masuk ke hotel yang minim aktivitas. Informasinya ini kan hotel kosong," tambah Agung.

Sementara itu, macan tutul itu akan dibawa ke Pusat Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi. Namun pengiriman macan tutul itu akan menunggu kondisinya pulih terlebih dahulu.

"Saat ini sedang pemulihan setelah dibius, kita kontrol supaya dia pulih sendiri dan sejauh ini progresnya bagus. Rencananya langsung ke PPSC Sukabumi. kita harus hitung perjalanan juga, lumayan panjang. Jadi kita tunggu fit hewannya, kalau sudah fit tinggal berangkat ke sana," kata Agung.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads