Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, DPR Desak Evaluasi Keamanan Diplomat

Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, DPR Desak Evaluasi Keamanan Diplomat

Isal Mawardi - detikJabar
Rabu, 03 Sep 2025 13:30 WIB
A shadow of a hand holding a gun in his hand.
Ilustrasi penembakan. Foto: Getty Images/iStockphoto/ugurhan
Jakarta -

Seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di ibu kota Lima. Insiden tragis ini memicu sorotan serius dari parlemen Indonesia mengenai keamanan para diplomat yang bertugas di luar negeri.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasi standar (SOP) keamanan bagi staf KBRI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya meminta Kementerian Luar Negeri tidak hanya memastikan investigasi transparan bersama otoritas setempat, tetapi juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP keamanan dan kesejahteraan staf KBRI," ujar Anton kepada wartawan, Rabu (2/9/2025).

Anton menekankan, Kementerian Luar Negeri perlu berkoordinasi erat dengan aparat keamanan Peru untuk menuntaskan penyelidikan. Ia mengingatkan bahwa tugas diplomatik tidak jarang disertai risiko tinggi.

ADVERTISEMENT

"Sehingga saya menekankan pentingnya perlindungan maksimal bagi para staf KBRI yang bertugas di luar negeri," tuturnya.

Menurut Anton, kasus ini tidak bisa dipandang sekadar tindak kriminal biasa. Setiap nyawa staf yang mengabdi pada negara, katanya, wajib menjadi prioritas utama.

"Untuk mencegah kejadian yang sama terulang, serta meminimalisasi risiko yang dihadapi, saya mendorong agar Kemlu meninjau kembali skema tunjangan serta fasilitas perlindungan bagi para diplomat dan keluarganya sehingga mereka dapat menjalankan misi negara dengan rasa aman, terlindungi, dan bermartabat," sambungnya.

Anton juga menyoroti pentingnya penambahan perlindungan finansial.

"Misalnya, penambahan asuransi khusus bagi seluruh personel yang ditempatkan di negara-negara dengan tingkat risiko tinggi. Asuransi ini harus mencakup tidak hanya nyawa, tetapi juga perlindungan terhadap ancaman perampokan, penculikan, dan kekerasan lainnya," lanjutnya.

Kronologi Penembakan

Zetro tewas setelah ditembak tiga kali oleh pelaku tak dikenal di kawasan Lince, Lima, hanya beberapa meter dari tempat tinggalnya. Saat kejadian, Zetro sedang bersepeda bersama sang istri. Istrinya berhasil selamat dan kini berada dalam perlindungan kepolisian setempat.

Korban sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado akibat luka tembak parah, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan. Zetro sendiri menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda KBRI Lima.

Hingga kini, motif penembakan belum terungkap secara jelas.

Artikel ini telah tayang di detikNEws.

(lir/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads