Rimbun pohon anggur merambat di media tanam seperti pot, ram kawat, hingga tiang-tiang besi di Gang Neglasari, RT 02/ RW 02, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Kawasan padat penduduk yang luas daerahnya juga amat terbatas, kini bertransformasi menjadi 'kampung anggur'. Merujuk pada upaya penghuninya yang ingin mandiri secara ekonomi dan punya lingkungan asri serts estetik.
Layaknya gang yang umum dijumpai, masuk ke 'kampung anggur' di Cimahi itu cuma bisa dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Sekat antar bangunan menjadi akses yang bisa ditapaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika menjejakkan kaki di kampung itu, mata akan terfokus pada rambatan tanaman dengan nama latinVitis Vinifera L membentuk lorong di sepanjang gang. Di tembok rumah warga, dihiasi mural warna-warni yang juga dibuat oleh penghuni kampung itu.
Digagas sejak tahun 2022 silam, setiap hari warga rajin merawat tanaman dengan rasa buah yang manis bercampur masam. Perlu ketelatenan dan perhatian penuh agar anggur bisa berbuah subur.
"Memang yang agak sulit justru perawatannya. Kalau tanaman buah lainnya kan setelah tanam itu dibiarkan saja, nah kalau ini (anggur) kan dari penanaman sampai ke berbuah itu perawatannya harus ekstra," kata pengelola kampung anggur Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosela, Zukifli saat ditemui, Rabu (30/7/2025).
Musuh utama buah anggur dan buah lainnya tentu adalah hama. Kemudian perawatan lain yang tak boleh sembarangan yakni pemupukan, hingga perawatan daun dan pengaturan arah rambatan.
"Jadi harus rutin seperti pemupukan enggak boleh asal, misalnya dari pupuk vegetatif dulu, baru generatif. Kemudian perawatan biar enggak ada hama, penyemprotan kalau obatnya bisa dibeli di toko. Makanya rajin ditengok tanamannya," kata Zulkifli.
Kemudian ketika panen, juga ada sentuhan khusus yakni metode pruning atau pemangkasan sehingga tanaman anggur itu bisa berbuah lagi untuk kemudian dipanen kembali beberapa bulan kemudian
"Tapi dalam setahun itu tentu ada waktu istirahat buat pohonnya. Jadi kita suruh istirahat 3 bulan, kita suruh istirahat dulu tanamannya biar segar gitu bisa diatur gitu. Jangan dieksploitasi biar tanamannya enggak mati," kata Zulkifli.
Banyak Didatangi Pembeli
Bentangan tanaman anggur di kawasan gang itu kini diperkirakan sudah mencapai 100 meter. Namun tak cuma di satu titik saja, kini sudah mulai ditanam juga di titik lainnya melihat pada keberhasilan penanaman anggur di titik pertama.
Tak cuma terbatas buat penghuni Gang Neglasari semata, 'kampung anggur' KWT Rosela juga ramai dikunjungi orang-orang. Dari sekitaran gang tersebut, hingga orang dari luar Cimahi dengan niat berwisata bahkan study banding.
"Banyak yang datang, mulai dari orang Pemkot Cimahi, orang sekitaran Cimahi, orang Bandung juga banyak. Jadi mereka ke sini beli langsung buahnya, makanya kalau ditanya kita sudah panen berapa banyak, enggak pernah dihitung karena kan dibeli langsung," kata Zulkifli.
![]() |
Hebatnya lagi, buah anggur yang dipanen juga banyak yang sudah dikirim ke luar pulau Jawa, seperti ke Gorontalo, Makassar, dan daerah lainnya. Namun harga jual tergantung jenis anggur yang dibeli.
"Kita soal harga itu kita tentukan bareng-bareng, per kilogram itu semua jenis harganya Rp100 ribu, memang lebih mahal karena kan petik sendiri. Ada sekitar 20 jenis yang kita tanam, seperti jupiter, akademik, ninel, gozV, dan jenis lainnya," kata Zulkifli.
Tak cuma menjual buah anggurnya saja, KWT Rosela juga kini merambah ke bisnis penjualan bibit anggur. Bibit itu dijual dengan tata cara penanaman dan garansi jika bibit mati bisa diganti.
"Paling murah bibit anggur jupiter, itu Rp150 ribu. Jadi kita garansi, misalnya kalau bibit mati. Waktu itu ada yang komplain beli bibit dari online, buahnya asam. Ya kita mau garansi apa," kata Zulkifli.
Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)