Sang 'Penantang' Perlintasan KA Gedebage Bandung

Sang 'Penantang' Perlintasan KA Gedebage Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 02 Jul 2025 12:00 WIB
Pengendara kerap menerobos Perlintasan KA Gedebage, padahal palang pintu sudah menutup.
Pengendara kerap menerobos Perlintasan KA Gedebage, padahal palang pintu sudah menutup (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Perilaku tidak taat aturan kerap ditunjukkan oknum pengendara motor saat melintasi perlintasan kereta api (KA) Gedebage, Kota Bandung. Mereka kerap menerobos perlintasan tersebut, padahal palang pintu perlintasan KA sudah turun dan sirene tanda peringatan KA akan melintas juga terdengar cukup kencang.

Pantauan detikJabar, Rabu (2/7/2025) pagi, pemotor yang menerobos perlintasan KA itu masuk melalui celah yang ada. Biasanya, hal tersebut dilakukan para pengendara motor karena mereka tak sabar menunggu KA melintas.

Aksi nekat pengendara ini, dikeluhkan para pengendara lain karena dapat membahayakan diri sendiri dan bisa menghambat perjalanan KA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahaya sekali kelakuan pengendara itu, kalau dia ketabrak bisa mati, perjalanan kereta juga bisa berhenti sementara," kata Rena (26) salah satu pengendara kepada detikJabar.

Rena mengaku heran, kepada para pengendara yang nekat menerobos perlintasan KA. Padalah banyak kasus kecelakaan akibat aksi nekat tersebut.

ADVERTISEMENT

"Banyak kan kejadian pengendara yang tertabrak kereta karena terobos perlintasan, nggak paham saya, intinya itu berbahaya," tegas Rena.

Hal serupa juga disayangkan oleh Maulana. Warga Gedebage itu menilai, perilaku pengendaraan yang tidak taat aturan biasanya keras kepala.
"Pengendara gitu bisanya lebih galak kalau dikasih tahu," ujarnya.

Menurut Maulana, sebetulnya tidak usah dikasih tahu karena palang pintu KA ini otomatis, bukan palang pintu manual.

"Harusnya sih sadar, pintu sudah turun berarti jalan jalan dulu, harus berhenti sementara, harus sabar kalau berkendara mah, kebayang kalau ketabrak, yang dirugikan diri sendiri dan gak kasihan gitu ke keluarganya," jelas Maulana.

"Intinya harus tertib, gak usah ada yang ngingetin, palang pintu turun dan suara peringatan juga sudah kencang, cukup kali buat kita tertib," ucapnya.

Masih Ada Pelanggar

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo membenarkan jika perilaku pengendara yang tidak tertib saat melintas di perlintasan KA, masih ditemukan di Bandung.

"Perlintasan masih ada masyarakat yang sulit dikendalikan, siapapun itu harus mematuhi aturan yang ada, karena keselamatan kereta api tergantung kedisiplinan pengguna," kata Kuswardoyo.

Kuswardoyo sebut, saat akan melintas di perlintasan KA pastikan berhenti sejenak, tengok kanan kiri, jika sudah aman silahkan melanjutkan perjalanan.

"Tidak akan rugi berhenti sejenak, kita masih menemukan terutama anak-anak muda, mereka berbangga hati kalau bisa menerobos, jadi memang banyak seperti itu. Jangan sampai perjalanan dari rumah ke tujuan tidak terlaksana dengan baik, yang penting disiplin dan harus dilakukan semua pengguna jalan," tegasnya.

Disinggung mengapa, ada pintu perlintasan yang tidak semuanya tertutup, menurut Kuswardoyo pintu perlintasan dibuat sudah sesuai standar.

"Palang pintu bukan rambu, tapi alat bantu untuk pastikan keselamatan perjalanan kereta api, kenapa ada yang tidak menutup sampai ujung, itu sudah didesain sesuai ukuran jalan yang ada, kalau ada pelebaran bakal ada ujung yang tidak tertutup. Lebar dan panjang tergantung pada kekuatan mesin nya juga, kalau misal 5 meter mesinnya tidak akan kuat," pungkasnya.




(wip/mso)


Hide Ads