.webp)
PT KAI Daop 8 Surabaya menutup 19 perlintasan sebidang tidak resmi atau perlintasan liar sepanjang tahun 2025. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, perlintasan liar itu berbahaya sebab tidak memiliki fasilitas keselamatan seperti sinyal, palang pintu, maupun petugas jaga.
"KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan penutupan lebih dari 19 titik perlintasan liar di berbagai lokasi. Penutupan dilakukan dengan metode pengurugan untuk normalisasi jalur KA, pemasangan pagar pengaman, dan penjagaan sementara di lokasi perlintasan yang ditutup," ujar Luqman, Kamis (3/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, langkah penutupan itu sejalan dengan Permenhub Nomor PM 94 Tahun 2018 tentang Penanganan Perlintasan Sebidang Antara Jalur KA dengan Jalan.
Terbaru, perlintasan liar yang ditutup berada di kawasan Blitar yakni KM 88+8/9 dan 89+5/6 petak jalan antara Stasiun Pogajih-Kesamben.
Selain melakukan penutupan, Luqman menyebut pihaknya juga mengedukasi masyarakat lewat berbagai program sosialisasi keselamatan. Utamanya bagi warga yang tinggal di area sekitar perlintasan kereta api.
"Kami juga koordinasi dengan pemerintah daerah serta Dinas Perhubungan terkait penutupan perlintasan liar dan perpanjangan waktu penjagaan di titik rawan," bebernya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk turut mendukung berbagai upaya dalam rangka meningkatkan keselamatan dengan menggunakan perlintasan resmi yang tersedia.
"Jangan melintasi rel secara sembarangan karena risikonya bisa fatal," pungkasnya.
(hil/hil)
