Pemkab Sukabumi Telusuri Sumber Banjir yang Terjang Ponpes Al Waafy

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 23 Apr 2025 12:46 WIB
Pemkab Sukabumi saat menelusuri penyebab banjir (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Lumpur masih mengendap di halaman Pondok Pesantren Al Waafy ketika Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar menelusuri sumber air bah yang menyapu bangunan pesantren beberapa waktu lalu.

Ali bersama Prasetyo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup mendatangi sejumlah titik yang diduga sebagai penyebab banjir. Ada tiga lokasi yang mereka telusuri, dua kawasan perumahan dan satu peternakan ayam.

Ali menyebut, salah satu perumahan bersubsidi milik PT Perintis yang berdiri di atas lahan 2,7 hektare sudah mengantongi izin.

"Yang untuk PT Perintis ini sudah berizin. Tetapi akan kita evaluasi berkaitan dengan penanganan atau pengelolaan lingkungannya," " ujar Ali kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).

Menurut Ali, secara administratif proyek tersebut memang hanya membutuhkan pernyataan kesiapan lingkungan karena skalanya masih tergolong kecil. Namun peristiwa banjir yang berulang dinilai cukup menjadi alasan untuk meningkatkan level kajian lingkungan dari pernyataan menjadi dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan).

"Pernyataan itu adalah kesiapan untuk mengelola dan memantau lingkungan. Hari ini kita lakukan kajian, dan tadi sudah disampaikan Pak Kadis (Lingkungan Hidup), akan ditingkatkan untuk menjadi UKL-UPL," katanya.

Langkah tersebut, lanjut Ali, bertujuan agar bukaan lahan dan sistem resapan air dalam kawasan pembangunan dapat memenuhi ketentuan lingkungan hidup dan tidak lagi menimbulkan dampak buruk bagi wilayah di sekitarnya.

Pantauan detikJabar, Ali terlihat menelusuri jalur air. Ia jua meliha langsung proyek perumahan yang berada di dataran tinggi.

"Pemantauan langsung dilakukan, dan kami akan buat rekomendasi mana saja yang harus ditangani," ujar dia.

Sebelumnya, Zulaikha Pratiwi, pengelola Ponpes Al Waafy, menyebut banjir yang menerjang pesantren telah terjadi sebanyak tiga kali sejak Desember 2024. Dalam rekaman video yang viral, arus air berlumpur tampak menyeret barang-barang dan merendam bangunan hingga ke dalam kobong santri dan masjid.

Kolam ikan milik pesantren pun tak luput dari terjangan air. "Ikan-ikan di dalam kolam itu hilang semua terbawa banjir," ujar Zulaikha saat mendampingi tim detikJabar.

Kini, warga sekitar dan para santri hanya bisa berharap ada kepastian bahwa banjir seperti ini tidak lagi terulang bukan hanya dengan penanganan darurat, tapi lewat perubahan tata kelola lingkungan yang lebih bertanggung jawab di hulu.



Simak Video "Video: Kondisi Ponpes Al Waafy Sukabumi Usai Diterjang Banjir Lumpur"

(sya/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork