Lima hari jelang Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025, arus lalu lintas di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda terpantau ramai lancar. Belum terlihat adanya penumpukan kendaraan yang mengarah ke Jalan Arteri Sukabumi-Bogor.
Pantauan di lokasi pukul 20.00 WIB mayoritas kendaraan yang keluar dari tol ini didominasi plat B (Jakarta) dan plat F (Bogor). Selain itu, kendaraan berplat luar Jawa seperti BK (Sumut), BG (Sumsel), dan DK (Bali) juga mulai terlihat melintas menuju Sukabumi.
Berdasarkan data, sejak H-7 sudah ada 10.157 kendaraan keluar dari Exit Tol Bocimi menuju Kota Sukabumi dan Palabuhanratu. Sementara, hingga Rabu (26/3/2024) siang, sebanyak 2.213 kendaraan tercatat masuk Sukabumi.
Di Exit Tol Cigombong, arus kendaraan juga meningkat. Diperkirakan lebih dari seribu kendaraan mengarah ke Cicurug dan sekitarnya.
Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Arif Saepul Haris menyebut belum ada lonjakan volume kendaraan yang signifikan. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 hingga 29 Maret.
"Hasil pemantauan kami di Exit Tol Bocimi Parungkuda, arus lalu lintas masih landai," kata Arif.
Dari data Trans Jabar Tol, kenaikan volume kendaraan tertinggi menjelang Lebaran masih di kisaran 5 persen per hari.
"Hari normal kendaraan yang melintas sekitar tiga ribu, kalau padat bisa sampai lima ribu kendaraan," tambahnya.
Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 5 hingga 7 April. Kepadatan kendaraan yang bercampur antara pemudik, wisatawan, dan aktivitas lokal berpotensi menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah titik rawan.
"Prediksi arus balik diperkirakan terjadi pada 5-6-7 April. Jika memungkinkan, pemudik sebaiknya mengatur perjalanan di luar tanggal tersebut untuk menghindari kepadatan," ujarnya.
Kabupaten Sukabumi sendiri dikenal sebagai jalur penghubung antara Jakarta, Bogor, Sukabumi, hingga Cianjur dan Bandung. Selain menjadi rute mudik utama, daerah ini juga menjadi tujuan wisata pasca-Lebaran, terutama ke kawasan Palabuhanratu.
(yum/yum)