Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin 24 Maret 2025. Dari mulai empat pelaku pembacokan aktivis mahasiswa di Sukabumi hingga tewas ditangkap polisi hingga ASN gadungan yang palak pedagang Pasar Cibitung Rp200 ribu yang viral di medsos sudah ditangkap polisi.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Pembunuh Aktivis Mahasiswa Diringkus Polres Sukabumi
Akhirnya, teka-teki kematian seorang aktivis mahasiswa berinisial RR (25) di Sukabumi akhirnya terungkap. Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan ini terlibat aktif sebagai anggota geng motor All Star.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 26 Februari lalu saat dua kelompok geng motor, yaitu All Star dan Never Die janjian untuk melakukan tawuran.
"Pelaku yang diketahui dari kelompok Never Die mengadakan temu janji melalui media sosial untuk melakukan aksi tawuran di sekitar Jalan Lingkar Selatan, Desa Babakan Cisaat, Kabupaten Sukabumi," kata Rita kepada awak media hari ini.
Rita mengungkapkan, kedua kelompok itu melakukan konvoi menggunakan sepeda motor dengan membawa berbagai jenis senjata tajam sambil melakukan siaran langsung atau live streaming di media sosial. Hingga pada akhirnya kedua belah pihak bertemu dan langsung terjadi bentrokan.
Akibat peristiwa itu, empat orang dari kelompok All Star mengalami luka-luka dan meninggal dunia. Korban RR (25) mengalami luka bacok pada bagian betis belakang kaki sebelah kiri dan meninggal dunia, DHA (24) mengalami luka bacok pada bagian kepala belakang, punggung, lutut kiri, dada kiri tembus paru-paru, H (31) mengalami luka bacok pada telapak tangan sebelah kiri dan AP (20) mengalami luka bacok pada punggung sebelah kiri.
Adapun keempat pelaku dari geng motor Never Die berhasil diamankan berinisial HM (21), MA (24), MRA (29) dan MRK (22). Mereka terancam dijerat pasal berlapis, yaitu pasal 338, pasal 351 ayat (3), pasal 170 ayat (1) dan ayat (3) dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.
Sementara itu, dari kelompok All Star, polisi mengamankan empat orang berinisjal AT alias A (20) membawa sajam jenis corbek, HI (24) membawa golok semeter, FT alias C (25) membawa cocor bebek berukuran 70 cm dan H alias T (31) membawa sajam jenis golok berukuran satu meter.
"Terhadap para pelaku, kami menerapkan pasal 2 ayat (1) Undang-undang Darurat no 12 tahun 1951 dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara," kata Rita.
Salah satu pelaku sekaligus Ketua geng motor All Star berinisial FT alias C (25) mengaku, nekat melakukan aksi tawuran lantaran merasa tertantang.
"(Tahan bacok?) Nggak bu, nggak. (Motivasinya kenapa?) Nggak ada motivasi, (nggak mungkin). Merasa tertantang. Menyesal (menyesal karena ditangkap)," kata FT.
"Buat teman-teman yang di luar jangan suka kebut-kebutan, ribut-ributan, kita nggak boleh menghilangkan nyawa manusia apalagi menghidupkan nyawa manusia belum tentu bisa," tutupnya.
Heboh Kabar PHK Masal di Kabupaten Bandung
Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sebuah pabrik di Kabupaten Bandung viral di media sosial. Kabar ini membuat para karyawan berkumpul dan mempertanyakan langsung kebenarannya kepada pihak perusahaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung, Rukmana, membenarkan adanya keresahan di kalangan pekerja terkait isu PHK tersebut. Namun, ia menegaskan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kebijakan PHK dari pihak perusahaan.
"Iya para pekerja berkumpul kan menanyakan kabar itu (PHK)," ujar Rukmana, kepada awak media hari ini.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan atau pabrik tersebut. Menurutnya perusahaan akan berunding bersama karyawan pada awal bulan depan.
"Dari perusahaan akan berunding 10 April berunding seperti apa? Kami juga akan pantau langsung," katanya.
Rukmana menegaskan Pemkab Bandung akan memberikan perlindungan bagi karyawan pabrik tersebut jika PHK terjadi. Dengan itu para karyawan harus mendapatkan pesangon yang sesuai.
"Apapun yang terjadi, kita pemerintah akan memberikan perlindungan kepada pekerja kalau terjadi apa apa saat PHK. Akan ada pesangon kalau diputus kontrak, ada kompensasi, kita pastikan ini," tegasnya.
Selain itu, menjelang Idul Fitri, Disnaker juga telah memastikan bahwa perusahaan telah membayarkan tunjangan hari raya (THR) kepada seluruh karyawan.
"Saya konfirmasi perusahaan THR sudah selesaikan," ucapnya.
Meskipun isu PHK semakin santer terdengar, Rukmana berharap hal tersebut tidak benar dan para karyawan tetap dapat bekerja seperti biasa.
"Memang kedengaran orang lain terkait PHK setelah lebaran. Tapi sejauh ini belum ada putusan PHK," pungkasnya.
Dua Pengedar Narkoba di Sukabumi Ditangkap
Dua orang pemuda berinisial CER (28) dan LP (26) diringkus polisi usai keterlibatannya dalam peredaran narkoba di Sukabumi. Mereka ditangkap usai kedapatan memiliki 1,5 kilogram daun ganja kering.
Kedua tersangka ini merupakan warga Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. CER diamankan di pinggir Jalan Lingkar Selatan Desa Babakan Cisaat Sukabumi, sedangkan LP diamankan di sebuah rumah kontrakan di Desa Batununggal Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.
Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota AKP Tenda Sukendar mengatakan, kedua pelaku melancarkan aksinya dalam satu jaringan yang sama meskipun keduanya tidak saling mengenal. Modus operasi yang mereka lakukan terbilang sama, yakni diminta mengambil barang yang sudah disediakan pelaku utama (DPO) untuk diedarkan.
"Berawal dari informasi masyarakat, Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota melakukan upaya penyelidikan hingga berhasil mengamankan seorang terduga pelaku berinisial CER berikut barang bukti paket daun ganja kering seberat 924 gram," ujar Tenda hari ini.
Lebih lanjut, polisi melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut hingga akhirnya mengamankan satu pelaku lain berinisial LP (26). Dari tangan LP, polisi menyita paket daun ganja kering seberat 134,2 gram di sebuah rumah kontrakan di Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Selain mengamankan pelaku, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti beberapa paket daun ganja kering dengan berat total sebanyak 1,52 kilogram, satu unit sepeda motor, dua unit telepon genggam dan satu unit timbangan digital.
"Jadi total barang bukti daun ganja kering yang berhasil kami amankan dari kedua terduga pelaku adalah sebanyak 1,52 kilogram," tambahnya
Ia juga menegaskan pihaknya akan terus melakukan upaya penyelidikan dan pengembangan terhadap rantai peredaran narkoba jenis daun ganja kering tersebut.
"Dari keterangan sementara, para terduga pelaku mengaku baru pertama kali terlibat dalam peredaran daun ganja. Akan tetapi, tentunya kami akan terus melakukan upaya penyelidikan dan pengembangan sehingga diharapkan dapat memutus mata rantai peredarannya," tegas Tenda.
Hingga saat ini, kedua terduga pelaku telah diamankan dan menjalani proses penyidikan di Mapolres Sukabumi Kota. Keduanya terancam pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 111 ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara paling lama 20 tahun.
Polisi Tangkap ASN Gadungan yang Palak 200 Ribu di Pasar Induk Cibitung
Menjelang Lebaran, aksi pemalakan dengan dalih meminta tunjangan hari raya (THR) kembali marak terjadi. Kali ini, seorang pria mengenakan seragam aparatur sipil negara (ASN) kedapatan meminta THR kepada pedagang di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Sebuah rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan pria tersebut mendatangi seorang pedagang dan menyerahkan selembar kuitansi bertuliskan "THR Retribusi."
"Pemda, retribusi keamanan sama retribusi," ujar pria itu dalam video yang diunggah di media sosial, seperti dikutip detikcom hari ini.
Dalam video tersebut, pelaku tampak membawa kuitansi dengan nominal pembayaran sebesar Rp 200 ribu. Kejadian ini disebut terjadi di Pasar Induk Cibitung pada Sabtu (22/3).
"Dia mengaku dari Pemda dan membawa kuitansi pembayaran atas nama Agus Sodri," ujar perekam video.
Menurut perekam, praktik pemalakan dengan modus THR ini sudah berlangsung lama. Ia sendiri mengaku telah mengalaminya sejak mulai berdagang di Pasar Induk Cibitung empat tahun lalu.
"Tolong, Pak, supaya ini tidak menjadi kebiasaan," ujarnya dalam video tersebut.
Dikonfirmasi, Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti kejadian viral tersebut. Saat ini pelaku telah diamankan polisi.
"Sudah kita tangkap tadi malam," kata Mustofa.
Mustofa menegaskan pihaknya akan memproses pelaku tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa pelaku bukan pegawai Pemkab sebagaimana narasi viral di media sosial.
"Kita akan proses. Bukan pegawai (Pemkab Bekasi)," tuturnya.
Exit Tol Cileunyi Mulai Dilintasi Pemudik
Hari ini, memasuki H-7 Lebaran, para pemudik mulai ramai melintasi Exit Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung. Namun hal tersebut belum menimbulkan kepadatan atau antrean kendaraan.
Pantauan detikJabar siang menjelang sore, beberapa kendaraan roda empat melewati gerbang keluar Tol Cileunyi dengan lancar. Nampak beberapa kendaraan mengantre dan tertib tidak membuat kepadatan.
Beberapa kendaraan pelat luar Bandung sudah mulai terlihat melintas. Tak jarang mereka pun membawa barang bawaan tambahan di atas mobilnya. Kemudian beberapa angkutan umum pun sudah mulai terlihat penumpang yang padat.
Kendaraan yang mengarah ke Rancaekek mau pun ke Cibiru belum mengalami kepadatan. Arus lalu lintas masih terbilang ramai lancar dan belum mengalami kepadatan yang berarti.
Supervisor Exit Tol Cileunyi, Agung Ginanjar mengatakan pemudik sudah mulai terlihat melintas ke jalur tersebut. Namun, kata dia, belum mengalami peningkatan yang signifikan.
"Sekarang ada sekitar 14.362 kendaraan yang melintas. Data itu direkap dari pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB tadi," ujar Agung kepada detikJabar hari ini.
Pihaknya menjelaskan dengan waktu periode tersebut pada hari sebelumnya hanya sebanyak 12.293 kendaraan. Menurutnya data lengkap pada hari sebelumnya mencapai puluhan ribu kendaraan.
"Kalau data hari sebelumnya hari Minggu ya ada sekitar 25.114 kendaraan. Itu data seharian full yah," katanya.
Agung mengaku arus lalu lintas Exit Tol Cileunyi sempat mengalami peningkatan pada, Sabtu 22 Maret 2025. Hal tersebut disebabkan banyaknya masyarakat yang hilir mudik ke Kota Bandung.
"Iya jadi kalau pas Sabtu ada sekitar 30.072 kendaraan. Itu data sehari full. Tapi itu kayanya aktivitas masyarakat sekitar yang belanja ke Kota (Bandung)," jelasnya.
Dia menambahkan saat ini Exit Tol Cileunyi menyiapkan sebanyak 11 gardu tol utama. Namun kata dia, beberapa gardu tambahan pun disiapkan jika terjadi kepadatan.
"Sementara dibuka 11 gardu tol, kalau padat ada beberapa gardu tambahan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Alasan 'Si Mulet' Bacok Petugas Polisi saat Hendak Tawuran"
[Gambas:Video 20detik]
(wip/mso)