Tembok Flyover Kusumaatmadja atau Flyover Pasupati di Kota Bandung menjadi sasaran aksi vandalisme dengan coretan angka '1933'. Dari video yang beredar, para pelaku didominasi oleh anak muda.
Menanggapi maraknya kenakalan remaja dan tindak kriminalitas di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung menggagas program "5 Kesadaran" yang ditujukan khusus bagi anak-anak muda di Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menuturkan bahwa pemerintah akan menerapkan lima kesadaran bagi generasi muda sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya kenakalan remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin saya kunjungan ke SMAN 24, saya meminta kepada para pemuda dan saya dengan Pak Wali akan melakukan lima kesadaran untuk anak-anak di Kota Bandung ini, karena Bandung sebelumnya disebut Bandung Gotham City, mengapa seperti itu setelah kami cek dan survei pelakunya anak-anak yang putus sekolah," kata Erwin di Bandung, Minggu (16/3/2025).
Program "5 Kesadaran" ini bertujuan agar anak-anak muda lebih mencintai kotanya dan menjauhi perilaku negatif. Lima kesadaran tersebut meliputi penguatan nilai keagamaan, memastikan tidak ada anak yang putus sekolah melalui program kuliah gratis satu keluarga satu sarjana, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap Kota Bandung, membangun pergaulan yang sehat, serta mendorong anak-anak muda untuk aktif dalam organisasi yang positif.
"Pertama, keagamaan, dikuatkan ke agamanya, kedua jangan ada anak yang putus sekolah termasuk kita punya program satu kuliah gratis satu orang satu keluarga sampai jadi sarjana, ketiga cinta tanah air dan pemuda ini cinta kepada Bandung, keempat bergaul yang sehat dan kelima berorganisasi, inilah berorganisasilah yang benar," ungkapnya.
Dalam hal ini, Pemkot Bandung akan membimbing anak-anak muda yang memiliki kebiasaan buruk seperti vandalisme hingga tawuran. Namun, jika setelah dibina mereka tetap mengulangi perbuatannya, maka sanksi hukum akan diterapkan.
"Kita arahkan lewat Dispora, bagaimana anak-anak ini kami didik semua (permasalahan dari) vandalisme, tawuran, provokasi-provokasinya. Pemuda memang punya masa depan tapi kalau melakukan yang kedua kali harus kita hukum. Sebelum kita lakukan langkah hukum akan kita bina dulu," jelasnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga berencana membangun rumah rehabilitasi bagi anak-anak yang pernah terlibat tindak kriminal. Pemerintah ingin memastikan bahwa anak-anak muda yang memiliki pengalaman buruk di masa lalu bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya.
"Kita juga akan buat rumah rehab, kami harus hadir, memberikan pengawasan kepada anak-anak. Bagaimanapun mereka memiliki pengalaman dalam tanda kutip (kelam), harus kita bantu, termasuk kita buka pusat bisnis di 30 kecamatan di Kota Bandung. Kita latih, kalau oke lalu kita beri modal," tuturnya.
Erwin menegaskan bahwa penanganan kenakalan remaja harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menangani berbagai permasalahan di Bandung.
"Bandung perlu kolaborasi dan sinergi. Kami yakin termasuk program sampah, jalan dan lain, tanpa kolaborasi kami berat ya," pungkasnya.
(wip/tey)