Hari Anak Nasional, Komnas PA Surabaya Soroti Kenakalan Remaja-Kriminalitas

Hari Anak Nasional, Komnas PA Surabaya Soroti Kenakalan Remaja-Kriminalitas

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 23 Jul 2025 06:30 WIB
ILUSTRASI HARI ANAK NASIONAL.
Ilustrasi Hari Anak Nasional (Foto: Freepik)
Surabaya -

Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli jadi momen refleksi bagi banyak pihak. Komnas Perlindungan Anak Surabaya mencatat persoalan kenakalan remaja hingga abainya perlindungan anak menjadi perhatian serius di Kota Pahlawan.

Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bahri mengatakan bahwa kasus kenakalan remaja di Surabaya kini masih menjadi PR. Apalagi hal itu makin mengarah pada tindakan kriminal.

"Yang paling banyak saat ini Kota Surabaya hadapi adalah adanya kenakalan remaja yang juga mengarah kepada tindak kriminal, disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kekurangpedulian dari keluarga, dari lingkungan terkait dengan pemenuhan sepuluh hak dasar anak," ujar Syaiful, Rabu (23/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, meski Pemkot Surabaya telah menggencarkan berbagai program perlindungan anak, namun masih banyak persoalan di lapangan. Mulai dari anak-anak yang putus sekolah, masuk dalam pergaulan bebas, hingga kasus geng remaja yang kian marak.

"Yang sekarang tetap ada anak-anak yang tidak mau sekolah, terus sudah masuk ke pergaulan yang salah. Lalu adanya kelompok geng-gengan, banyak anak yang mulai mengenal rokok, minuman keras, sehingga terjadi juga pelecehan dan kriminalitas," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dengan maraknya berbagai persoalan itu, Syaiful menekankan pentingnya gotong royong dari semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga orang tua untuk bersama-sama memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak anak di Surabaya.

"Banyak sekali ya kalau orang tua yang menjadi catatan kita bersama, bahwa orang tua harus bantu dalam pendidikan anak. Dan ini tugas dari Pemkot Surabaya bersama mitra dan juga tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh kepemudaan juga harus bisa berperan aktif," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan anak, terutama lewat kebijakan dan program-program yang konkret.

"Ini sebenarnya panggilan moral ya, panggilan moral baik apa namanya dari pemerintah harus hadir untuk memperbaiki, membimbing dan menuntun anak-anak kembali kepada jalan yang harus mereka lakukan atau mereka jalani," tegasnya.

"Dengan banyaknya program yang diluncurkan oleh Pak Wali Kota Surabaya, salah satunya adalah dengan adanya operasi rembulan, ada juga pemberian makanan bergizi gratis, terus ada juga apa namanya lebih ke pengawasannya. Cuman tetap harus melibatkan dari unsur masyarakat," imbuh Syaiful.

Dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025 ini pun, Syaiful menyampaikan pesan penting bahwa masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh kondisi anak-anak hari ini.

"Hari Anak adalah salah satu pengakuan dari kita, dari pemerintah terutama terkait keberadaan dan kelangsungan anak Indonesia. Kita membela anak, sama dengan kita membela negara. Maka anak terlindung Indonesia maju. Indonesia maju, Surabaya maju," pungkasnya.




(auh/abq)


Hide Ads