Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warga agar bisa keluar dari garis kemiskinan. Warga juga didorong agar mau terjun menjadi wirausaha.
Demi bisa mewujudkan upaya itu, Kemensos menyalurkan bantuan berupa gerobak dan isi jualannya kepada warga. Gerobak-gerobak itu berisi mie instan, minyak goreng, es krim dan lain-lain. Sehingga warga bisa melakukan usahanya secara mandiri di kediamannya masing-masing.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau kerap disapa Gus Ipul dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono turut melakukan pemantauan penyaluran bantuan usha kepada pelaku UMKM di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Jumat (7/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pelaku UMKM tersebut adalah Melawati (33). Dia saat ini berjualan seblak dan soto di Kampung Cibolang, Desa Cingcing, Kecamatan Soreang. Dihadapan Gus Ipul, dia menceritakan bagaimana awal mendapatkan bantuan.
"Ibu ikut program bantuan apa," tanya Gus Ipul.
"Dapet bantuan PKH dari 2017. Anak saya sekolah SD," jawab wanita kerap disapa Mela.
Mela menjelaskan, dia juga mendapat bantuan gerobak dan produk dari Kemensos pada tahun 2023 lalu. Kemudian usaha seblaknya berkembang, dan kini juga berjualan soto.
"Alhamdulillah saya diberikan bantuan roda (gerobak) sama produk. Kaya mie instan, minyak. Jadi saya buka di rumah usaha seblak dan soto," kata Mela.
"Alhamdulillah pendapatan bertambah. Dari awalnya Rp 50 ribu per hari. Jadi Rp 200 ribu per hari," tambah Mela.
"Ini bagus ini. Biar jadi contoh buat warga lainnya," timpal Gus Ipul.
Mela mengaku, bantuan yang diberikan kepada dirinya berupa gerobak, mie instan, minyak, dan lain-lain. Kemudian usahanya semakin melejit.
"Pertamanya dapet bantuan PKH, tapi sambil jualan seblak di rumah. Tahun 2023 dapet bantuan dari Pak Menteri roda dan isi-isinya kaya mie instan, minyak, dan lain-lain," ujar Mela, kepada detikJabar selepas kegiatan, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya dengan berkembang usahanya, pendapatannya pun terus bertambah. Sehingga saat ini dirinya mempekerjakan saudara terdekatnya.
"Jadi dari usaha tersebut berkembang sama jualan soto. Jadi Rp 200 ribu per hari itu dari jualan seblak sama soto. Rencananya nanti setelah Lebaran pengen membuka jualan baso ikan," katanya.
"Kalau jualan seblak di rumah warung Ardani. Kalau jualan soto mah namanya warung AA," tambahnya.
Dia menambahkan kerap mendapatkan bantuan PKH untuk anaknya sejak 2017.
"Masa kita harus minta terus. Kan setiap hari anak-anak mah tetap harus makan lah. Jadi saya berfikir bagaimana caranya keluar dari PKH, saya mau usaha, mempekerjakan saudara. Alhamdululillah," kata Mela.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari Kementerian Sosial Dirjen Pemberdayaan Masyarakat. Kemudian hal tersebut bekerjasama dengan pengusaha.
"Ini bentuk konkretnya seperti ini. Ada pemberdayaan, ada juga ini inovasi di bidang bidang pengelolaan," ujar Gus Ipul, kepada awak media.
Pihaknya menjelaskan pemberdayaan tersebut disesuaikan dengan pilihan masyarakat sekitar. Kata dia, masyarakat tersebut lebih banyak memilih untuk berwirausaha atau berjualan.
"Rata-rata di sini pengin jadi pedagang gitu kan, dan mereka pengen katakanlah lebih konkrit jualan. Jualan yang mereka bisa gitu ya. Nah, ternyata mereka mereka kebanyakan memilih jualan kuliner, kaya makanan, minuman gitu yang dijual," kata Gus Ipul.
Dia menambahkan para masyarakat tersebut dilatih terlebih dahulu. Sehingga masyarakat bisa mengelola usahanya dengan baik dan bisa berkembang.
"Iya dilatih dulu, setelah dilatih mereka mudah-mudahan nanti bisa berjualan dengan baik. Ini kerja sama yang baik. Nanti produknya laku, masyarakatnya bisa bekerja, perekonomian jalan," pungkasnya.
(mso/mso)