Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor di Sukabumi

Siti Fatimah, Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 07 Mar 2025 04:27 WIB
Banjir di Sukabumi, Kamis (6/3/2025). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025) malam mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Informasi yang dihimpun detikJabar, beberapa kawasan terdampak banjir, di antaranya Cangehgar-Batusapi, Gumelar, dan Dermaga PPNP. Puskesmas Palabuhanratu juga dilaporkan tergenang.

Salah satu infrastruktur yang terdampak parah adalah Jembatan Bojongkopo yang menghubungkan wilayah Palabuhanratu-Pajampangan, jembatan itu dikabarkan ambles dan terputus akibat derasnya arus sungai. Jembatan yang berukuran cukup besar itu kini tak bisa dilalui.

"Jembatan awalnya goyang-goyang lalu ambles perlahan, kondisi saat ini sampai sekitar pukul 23.15 WIB sudah tidak bisa dilintasi kendaraan apapun," kata Maskur, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar.

Selain itu, banjir juga merendam beberapa permukiman, termasuk di Kampung Sedamukti, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, serta Kampung Cikored, RT 07 RW 06, Desa Pasirsuren. Kantor Desa Citarik juga dilaporkan ikut terendam.

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Palabuhanratu, RSUD Palabuhanratu juga tergenang banjir hingga selutut orang dewasa. "Air menggenang sejumlah ruangan, saluran air mampat hingga limpasannya masuk ke area rumah sakit," kata Tatan, salah seorang keluarga penunggu pasien.

Laporan diterima detikJabar, longsor juga terjadi di ruas jalan provinsi di jalur Kiaradua, tepatnya di Kampung Pamumuan. Longsor terjadi di dua titik dan menyebabkan satu mobil yang membawa seorang ibu hamil serta seorang bayi terjebak saat hendak dirujuk ke RSUD Palabuhanratu. Selain mereka, beberapa warga lain juga ikut terjebak di lokasi kejadian.

Puluhan Rumah di Kota Sukabumi Terendam Banjir Limpasan

Banjir juga menyergap Kota Sukabumi, Kamis (6/3/2025) malam. Puluhan rumah dilaporkan terendam akibat banjir limpasan dari saluran irigasi dan drainase yang tidak mampu menampung debit air yang terus meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat beberapa titik terdampak banjir limpasan, bahkan ada yang disertai longsor. Hingga Jumat (7/2/2025) pukul 00.24 WIB, laporan sementara menunjukkan bahwa banjir merendam pemukiman di sejumlah kelurahan dan kecamatan.

Sebanyak 15 kejadian bencana banjir hingga TPT ambruk tersebar di Kota Sukabumi. Di antaranya banjir limpasan yaitu di Kecamatan Baros enam titik; Jalan Palabuhan II, Warudoyong; Cikondang, Citamiang; Cipanengah tiga titik di Pangkalan, Santiong dan Purnawira; Cikondang dua titik serta tembok penahan tanah di Warudoyong ambruk.

Kepala BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penanganan di lokasi terdampak bencana. Menurutnya, banjir limpasan ini disebabkan oleh kondisi irigasi yang tidak mampu menampung debit air yang besar.

"Banjir limpasan ini diduga disebabkan saluran saluran irigasi dan drainase tidak mampu menampung air hujan yang terjadi dari sore sampai sekarang," kata Novian kepada detikJabar, Jumat (7/3/2025).

Akibat banjir limpasan, sejumlah rumah terendam dengan ketinggian mulai dari 25-40 centimeter. Berdasarkan laporan sementara, 16 rumah di RT 04 dan 05 RW 13, Cikujang, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong terdapat 23 rumah terendam banjir.

"Sementara di wilayah Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang rumah terdampak ada 12. 11 rumah kurang lebih setinggi mata kaki orang dewasa dan satu rumah setinggi kurang lebih 40 centimeter," ujarnya.

Hingga saat ini, BPBD Kota Sukabumi masih melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi. "Penanganan awal yang dilakukan BPBD, melakukan penyedotan air menggunakan alkon," tutupnya.




(iqk/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork