Bahaya Mengintai Anak yang Berenang di Air Banjir

Kabar Kesehatan

Bahaya Mengintai Anak yang Berenang di Air Banjir

Suci Risanti Rahmadania - detikJabar
Kamis, 06 Mar 2025 03:00 WIB
Sejumlah anak bermain di tengah banjir di Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025). BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 54 RT dan 23 ruas jalan tergenang banjir yang terjadi akibat hujan lebat di wilayah Jakarta sejak Selasa (28/1) malam. ANTARA FOTO/Fauzan/tom.
Banjir Cakung Jadi Arena Bermain Anak-anak (Foto: Antara Foto/Fauzan)
Bandung -

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat, dijadikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain dan berenang. Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mewanti-wanti tentang bahaya yang mengintai dari aktivitas tersebut.

Dikutip dari detikHealth, salah satu penyakit yang berisiko adalah leptospirosis, ditularkan melalui air banjir yang terkontaminasi oleh bakteri yang berada pada urine tikus. Infeksi ini dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir dan menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Air banjir, lanjutnya, juga bisa mengandung bakteri berbahaya seperti E Coli dan Salmonella.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Air banjir ini kan sering mengandung bakteri seperti E.coli, Salmonella atau Vibrio cholerae yang bisa menyebabkan diare parah atau tifusnya dan selain juga Hepatitis A dan E yang ditularkan melalui air tercemar," katanya kepada detikcom, Rabu (5/3/2025).

"Itu kan air banjir itu air kotor, itu bisa mengandung bakteri jamur yang menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis atau dermatitis. Nah bahkan luka terbuka ya misalnya ada luka ya di tangan, badan atau kakinya terpapar air banjirnya ini berisiko mengalami infeksi berat apalagi berenang-berenang seperti itu ya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Dicky menyebut anak-anak yang berenang di air banjir juga berisiko terkena konjungtivitis atau peradangan pada mata, infeksi telinga luar (otitis eksternal), serta gangguan pada tenggorokan jika airnya terminum.

Sejumlah anak bermain air di halaman SDN 98 Kota Jambi yang terendam banjir di Kelurahan Suka Karya, Jambi, Selasa (25/2/2025). Sebanyak 400 jiwa lebih dan sekitar 140 rumah terdampak banjir di kelurahan tesrebut akibat luapan Sungai Kenali Asam setelah kota itu diguyur hujan lebat pada Selasa (25/2/2025) dini hari. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YUSejumlah anak bermain air di halaman SDN 98 Kota Jambi yang terendam banjir di Kelurahan Suka Karya, Jambi, Selasa (25/2/2025). Sebanyak 400 jiwa lebih dan sekitar 140 rumah terdampak banjir di kelurahan tesrebut akibat luapan Sungai Kenali Asam setelah kota itu diguyur hujan lebat pada Selasa (25/2/2025) dini hari. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU Foto: ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN

Kandungan limbah industri, pestisida, atau bahan kimia rumah tangga dalam air banjir, lanjut Dicky, juga dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika seseorang terpapar dalam waktu lama.

Ancaman dari Hewan Beracun

Selain itu juga kan air banjir ini bisa membawa hewan beracun ya atau maksudnya seperti ular ya, yang bisa menggigit atau menyengat ini yang termasuk resiko seperti lintah juga kan bisa ada meningkat," kata Dicky.

"Airnya ini juga tidak bening ya, kotor. Sering menutupi juga bukan hanya ada puing-puing kaca pecah logam berkarat, yang bisa melukai dan menyebabkan tetanus kalau tidak segera ditangani," katanya.

Dicky menekankan bahwa kebiasaan berenang di air banjir harus dihindari karena dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius hingga kecelakaan fatal seperti tersedot ke dalam gorong-gorong.

Artikel ini telah tayang di detikHealth

(suc/yum)


Hide Ads