Pilu Siswa SMK Cianjur Dianiaya Kakak Kelas hingga Trauma Sekolah

Pilu Siswa SMK Cianjur Dianiaya Kakak Kelas hingga Trauma Sekolah

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 03 Mar 2025 18:00 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Cianjur -

Seorang siswa di SMKN 1 Pagelaran, Cianjur mengalami luka memar di wajah hingga tubuh. Diduga korban yang masih duduk di bangku kelas 10 ini dianiaya seniornya. Aksi kekerasan yang membuat korban alami trauma dan enggan bersekolah.

Dalam video berdurasi 44 detik yang viral di media sosial, tampak korban ditanya oleh keluarganya lantaran pulang dalam kondisi wajah dan badan yang memar. Selain itu pakaian korban juga begitu kotor dengan banyak debu serta tanah yang menempel.

Korban pun mengungkapkan jika dirinya baru saja mengalami penganiayaan oleh beberapa orang senior atau kakak kelasnya di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siswa yang penuh dengan luka lebam di video itu adik saya. Kejadiannya 20 Februari 2025 lalu. Jadi begitu pulang, orang rumah kaget karena lihat adik saya dalam kondisi babak belur dan pakaiannya kotor. Ternyata di sekolah dia diduga dikeroyok oleh beberapa orang seniornya," ujar Dede kurniawan (30), kakak korban, Senin (3/3/2025).

Setelah ditanya, akhirnya korban mengungkapkan peristiwa yang dialaminya. Menurut dia, dari keterangan korban diketahui jika dirinya mendapatkan aksi penganiayaan dari beberapa orang seniornya dan temannya.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang melakukan penganiayaan itu ada yang teman seangkatan dan ada juga kakak kelasnya. Dilakukannya di halaman belakang sekolah. Untuk jumlah pasti yang mengeroyok tidak tahu, tapi cukup banyak," kata dia.

Dia menyebut aksi penganiayaan tersebut menyebabkan korban mengalami luka cukup parah. Di mana bagian hidungnya saat ini masih bengkok dan korban kerap merasa sesak di bagian dada.

"Selain itu adik saya juga mengalami trauma. Sampai sekarang tidak mau sekolah. Katanya takut ditandai dan mengalami kejadian serupa," tuturnya.

Dede mengaku jika pada 24 Februari 2025 lalu sudah dilakukan mediasi antara korban dan pelaku. Namun usai mediasi tersebut tidak ada tindaklanjut yang menjamin keamanan dan keselamatan korban di sekolah.

"Yang kami sayangkan hanya setelah kejadian dan mediasi tidak ada lagi tindaklanjutnya. Kami hanya ingin adik kami sekolah lagi, ada jaminan keamanan tidak diganggu atau dianiaya lagi. Sesederhana itu. Tidak ada tuntutan lain," kata dia.

"Kalau tidak ada kejelasan, kami akan ambil langkah hukum," tambahnya.

Polisi Siap Selidiki

Kapolsek Pagelaran Iptu Budi Rustandi, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dugaan aksi penganiayaan yang viral di media sosial tersebut. Namun terkait penyelidikan lebih lanjut, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari korban.

"Kami sudah konfirmasi ke pihak sekolah untuk mengetahui kronologis jelasnya. Informasinya akan ada mediasi kedua. Kalau untuk penyelidikan kami masih tunggu korban atau keluarganya melapor," kata dia.

Dimediasi Sekolah

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Pagelaran Faisal Sandi, mengatakan pihaknya sejak awal sudah langsung menindaklanjuti informasi adanya aksi kekerasan antar siswa di lingkungan sekolahnya.

"Kita langsung mediasi kedua belah pihak. Menanyakan apa yang memicu dan kronologis sebenarnya seperti apa," kata dia.

Menurut dia, dalam mediasi pertama pada Februari lalu, kedua pihak telah sepakat untuk berdamai. Namun ternyata ada yang mengunggah kejadian tersebut ke media sosial sehingga menimbulkan lagi polemik.

"Sebenarnya sudah selesai di awal, kedua pihak sudah mediasi. Tapi ada yang mengunggah lagi di media sosial. Makanya kita akan mediasi ulang hari ini," kata dia.

Dia menegaskan dalam mediasi kedua akan ditegaskan terkait perlindungan terhadap korban dan trauma healing untuk korban.

"Kami tentunya akan memberikan perlindungan terhadap korban. Kita akan memberikan perhatian lebih. Semua yang terlibat kita akan sanksi. Trauma healing akan kita berikan melalui guru BK," kata dia.




(dir/dir)


Hide Ads