Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menjalin kerjasama dengan Botani MD 2, sebuah usaha agro wisata kebun nanas di Kedah, Malaysia dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung pada 12 Februari 2025 kemarin ini dilakukan dengan tujuan memberikan pendampingan dalam pengelolaan manajemen bisnis bagi para pelaku agrowisata.
Perwakilan dari Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan Subhan dan Prodi Ilmu Komunikasi Ida Riaeni hadir dalam kegiatan tersebut untuk melakukan sosialisasi serta diskusi mengenai pengelolaan usaha kebun nanas Botani MD 2 bersama dengan pemilik, Pak Cik Uzir bin Abdul Majeed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kegiatan ini, juga hadir sejumlah dosen dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka, Universitas Muhammadiyah Kalimantan, Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) Perlis, dan Universitas Utara Malaysia (UUM) Kedah.
Ida Riaeni, yang juga merupakan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMC menuturkan, pemanfaatan sosial media serta membuat konten kreatif penting dilakukan untuk mempromosikan produk yang dihasilkan oleh Botani MD 2.
"Produk olahan nanas seperti cold pressed pure juice, es krim, kain serat nanas, kertas, dan lainnya, dapat lebih dikenal luas jika didukung dengan strategi pemasaran yang efektif melalui media sosial dan konten kreatif," ujarnya, Minggu (16/2/2025).
"Hal ini akan memperkenalkan produk MD 2 tidak hanya di Malaysia, tetapi juga di pasar internasional," sambungnya.
Sementara Subhan yang juga menjabat sebagai Dekan FISIP UMC menyebut pentingnya sinergi antara lembaga pemerintahan dan usaha agro wisata kebun nanas.
"Kolaborasi ini akan memperkuat sektor pariwisata dan pertanian yang berkelanjutan, serta membuka peluang bagi kedua negara dalam mengembangkan industri agro wisata," ungkapnya.
Dengan diskusi dan kolaborasi yang berlangsung itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku usaha dalam mengelola usaha pertanian dan industri wisata, baik di Indonesia maupun Malaysia.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sektor agro wisata dapat berkembang lebih baik dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat kedua negara," tandasnya.
(bba/orb)