Throwback: Kala Cincin Terjebak 4 Hari di Mr P Pria Sukabumi

Throwback: Kala Cincin Terjebak 4 Hari di Mr P Pria Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 19 Jan 2025 20:00 WIB
Banana with open zipper / fresh fruits / vegan food / vegetarian Ilustrasi mr p terjepit ritsleting
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Penelope Graßhoff)
Bandung - Artikel ini mengulas peristiwa penting atau menarik yang pernah terjadi. Artikel ditulis ulang dengan tujuan mengingatkan lagi pembaca soal kejadian tersebut.

Minggu 14 Agustus 2022, para petugas Damkar Kota Sukabumi dibuat sibuk. Mereka mendapatkan laporan kasus tak biasa.

Seorang pria yang saat itu berusia 55 tahun asal Kota Sukabumi dilaporkan mengalami kejadian mengejutkan. Sebuah cincin titanium dilaporkan tersangkut di Mr P alias alat kelaminnya.

Saat itu, pihak keluarga menghubungi petugas Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi. Isi laporannya adalah ada seorang pria yang tersiksa gegara cincin nyangkut di Mr P.

Bukan sehari-dua hari, cincin itu terjebak cukup lama. Empat hari lamanya cincin itu tak bisa dilepaskan. Pria inisial DL itu pun begitu tersiksa.

Upaya untuk melepaskan cincin itu sudah dilakukan. DL sudah dibawa ke RSUD Syamsudin. Namun pihak rumah sakit angkat tangan alias tak bisa menangani kasus tersebut.

Damkar pun jadi solusi. Pihak keluarga menghubungi Damkar. Usai menerima laporan, petugas meminta yang bersangkutan dibawa ke kantor untuk ditangani.

"Jadi ceritanya dia secara pribadi datang ke rumah sakit, ke bunut (RSUD Syamsudin). Bunut nggak bisa mengevakuasi kaya gitu," kata Kasi Pencegahan, Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Sukabumi saat itu, Hendar Iskandar, kepada detikJabar, Selasa (16/8/2022).

Namun, petugas akhirnya mendatangi kediaman DL sekitar pukul 18.30 WIB. Petugas pun langsung beraksi untuk melepas cincin yang terjebak itu.

"Ada telepon ke damkar ya kita datang ke sana. Petugas yang menerima laporan bergegas ke rumah korban dan langsung melakukan evakuasi cincin yang tersangkut di alat vitalnya," ujarnya.

Proses evakuasi berlangsung sekitar 10 menit dengan memakai sejumlah peralatan. Hendar mengatakan, cukup kesulitan berkomunikasi dengan korban untuk mengetahui alasan warga tersebut memasang cincin di alat kemaluannya.

"Dia ada kebutuhan khusus tunarungu, jadi nggak bisa komunikasi kenapa bisa begitu. Tapi dia tinggal bersama keluarganya. Setelah evakuasi normal, nggak perlu dibawa ke rumah sakit lagi," tuturnya.

Sementara itu, secara umum, damkar jadi sesuatu yang menarik. Sebab, para petugasnya tak hanya piawai memadamkan api. Di luar itu, ada banyak hal yang bisa ditangani dan kadang kasusnya tak terduga.

Beban kerja yang penuh variasi ini menuntut para petugas damkar untuk tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga tangguh secara mental.

Namun semua itu didapat petugas tanpa modal pelatihan keahlian yang mendetail. Mereka hanya mengandalkan ilmu otodidak yang dibarengi dengan pengalaman.

"Jadi untuk kayak penanganan cincin ya mungkin penanganan animal (hewan) seperti tawon, kemudian kucing, ular, itu tidak ada kelasnya, tidak ada latihannya ya," ucap Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, John Erwin, kepada detikJabar, Kamis (16/1/2025).

Untuk bisa mengevakuasi hewan liar, petugas biasanya berkolaborasi dengan komunitas pencinta reptil. Dari situ, mereka mendapat ilmu tentang menangani hewan liar macam ular.

Erwin menyebut, petugas pemadam kebakaran dibekali pelatihan penyelamatan. Hanya saja, pelatihan itu hanya memberikan ilmu-ilmu dasar penyelamatan. Sementara untuk kasus penyelamatan yang tak biasa, petugas harus bisa mencari cara sendiri.

"Sementara untuk penanganan kayak yang aneh-aneh kayak ular kemudian cincin nyangkut itu tidak secara detail hanya pengenalan materi teori. Ada memang tidak tidak detail makanya memperdalamnya yaitu berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.

Tuntutan bekerja serba bisa tidak hanya dialami petugas damkar di Kota Bandung, namun juga di seluruh daerah di Indonesia. Erwin menjelaskan, pekerjaan serba bisa memang menjadi salah satu tupoksi dari tugas damkar selain memadamkan api.

"Sesuai dengan undang-undang bahwa untuk kedaruratan perkotaan dilaksanakan dengan oleh pemadam kebakaran. Kalau kebakaran jelas itu sudah menjadi tupoksi, untuk non kebakaran, evakuasi, penyelamatan di perkotaan oleh damkar dilaksanakannya," jelas Erwin.

Untungnya, pemadam kebakaran di Kota Bandung dibekali dengan peralatan yang memadai. Hal itu tentunya membuat tugas mereka menjadi lebih mudah. Meski tak banyak menemukan kendala, namun beberapa situasi membuat pekerjaan mereka menjadi lebih lama.

Erwin mencontohkan, dalam mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah, petugas biasanya sulit mencari keberadaan ular yang bersembunyi di langit-langit rumah. Karenanya, butuh insting dan pengalaman untuk menangani kendala itu.

"Untuk penanganan ular kesulitannya itu karena mungkin situasi dan kondisi di lokasi kan berbeda," ujarnya.

Bagi petugas damkar Kota Bandung, pekerjaan mereka adalah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat. Apapun aduannya, Erwin memastikan pihaknya akan melayani masyarakat.

"Damkar akan merespons apapun aduan warga, terkait apapun tidak hanya kebakaran," tandasnya. (orb/orb)



Hide Ads