Keluh Kesah Peternak Usai Pasar Hewan di Tasik Ditutup 2 Pekan

Keluh Kesah Peternak Usai Pasar Hewan di Tasik Ditutup 2 Pekan

Deden Rahadian - detikJabar
Rabu, 08 Jan 2025 15:30 WIB
Pasar Hewan di Tasikmalaya Ditutup
Pasar Hewan di Tasikmalaya Ditutup (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Tasikmalaya -

Sejumlah pasar hewan di Kabupaten Tasikmalaya ditutup imbas munculnya ratusan hewan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Ditutupnya pasar hewan selama 2 pekan ini membuat para peternak meradang.

Hal itu dikarenakan para peternak 'puasa' pendapatan selama dua pekan lantaran tak bisa menjual ternaknya di pasar hewan yang ada di Tasikmalaya. Penutupan pasar hewan berlaku mulai hari ini, Rabu (8/1/2025).

Aso salah seorang peternak asal Puspahiang mengatakan terpaksa mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait penutupan tersebut. Dia tak bisa menjual ternak dombanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gak bisa jualan ke pasar atuh ya, gimana lagi kita ikuti aturan pemerintah. Mereka kan yang atur," kata Aso kepada detikJabar.

Aso pun putar otak untuk tetap dapat penghasilan selama dua pekan ditutupnya pasar hewan. Salah satunya dengan langsung menjual ternak ke warga yang membutuhkan. Dia juga masih membeli ternak lokal bukan dari luar Kabupaten Tasikmalaya.

ADVERTISEMENT

"Saya masih nyari ternak, beli yang deket aja. Gak dari luar Kabupaten Tasikmalaya. Kalau jual ke mereka aja yang datang ke kandang. Tapi kan harganya gak mahal. Sewajarnya aja. Beda sama di pasar bisa pasang harga tinggi kan. Ya paling untung Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu we sahulu (satu ekor)," kata Aso.

Enam Sapi Peternak Terjangkit PMK

Sementara itu, Dadan salah seorang peternak sapi asal Kecamatan Sukarame mengatakan enam ekor sapinya terjangkit PMK. Dua ekor terpaksa disembelih sedangkan empat ekor lainnya 'diisolasi' atau dipisahkan dengan sapi lainnya.

"Sapi saya itu kejangkit enam ekor. Alhamdulillah langsung dipisahkan. Saya paham cara atasinya. Dua disembelih, empat lagi sekarang pemulihan," ujar Dadan.

Dadan menambahkan sapi yang mudah terserang kategori limosin. Sementara sapi yang susah terserang jenis sambawa.

"Kalau limosin gampang keserang, beda sama sapi sambawa. Makanya saya bawa sapi sambawa. Tapi memamg marginnya lebih mahal dibanding sapi jawa yah, margin harga kalau ukuran besarmah bisa 3 jutaan diΔ΅banding sapi jawa," ucap Dadan.

Pasar Hewan ditutup 2 Pekan

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Tatang Wahyudin memastikan mulai Rabu ini Pasar Hewan ditutup seluruhnya.

"Saya pagi ini datangi pasar hewan Manonjaya, kami pastikan mulai hari ini, pasar hewan ditutup dua pekan ke depan," kata Tatang.

Pantauan detikJabar di Pasar Singaparna tak ada aktivitas apapun. Hanya tersisa patok untuk mengikat ternak. Sementara di Pasar hewan Manonjaya, masih terlihat beberapa pedagang yang membawa ternaknya. Petugas langsung memberikan sosialisasi soal penyebaran PMK.

Pasar Hewan di Tasikmalaya DitutupPasar Hewan di Tasikmalaya Ditutup Foto: Deden Rahadian/detikJabar

"Benar semua hari ini tutup pasar hewan, di Pasar Manonjaya masih ada yang datang. Kami sekalian menghimbau agar semuanya mewaspadai penyebaran PMK," kata Tatang.

Menurut Tatang, selain penutupan pasar itu juga melakukan menargetkan 1.000 vaksinasi. Setidaknya sudah ada 10 ribu ekor sudah divaksin di tahun 2024.

Tatang menambahkan temuan penyakit PMK di Tasikmalaya berawal dari adanya sapi terjangkit di kawasan Cikawung. Berdasarkan penelusuran, sapi tersebut dibeli peternak dari Cilacap tanpa melalui pasar hewan.

"Itu tidak melalui pasar terlebih dahulu langsung antar peternak. Patut diduga memang muncul laporan dari Cikawung Ading, dan akhirnya kan investigasi ada dibeberap daerah," ucap Tatang Wahyudin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Usut Dugaan Kelalaian di Insiden Maut Pernikahan Anak KDM"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)


Hide Ads