Jabar Hari Ini: Nestapa Gadis Disabilitas Jadi Korban Dugaan Pemerkosaan

Jabar Hari Ini: Nestapa Gadis Disabilitas Jadi Korban Dugaan Pemerkosaan

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 03 Jan 2025 22:00 WIB
Ilustrasi pemerkosaan
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (3/1/2025). Mulai dari gadis disabilitas Bandung yang diduga menjadi korban pemerkosaan, hingga dua pelajar Sumedang nekat curi brankas isi emas dan duit ratusan juta.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Gadis Disabilitas Bandung Diduga Jadi Korban Pencabulan

Insiden memilukan dialami seorang gadis disabilitas di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Gadis berumur 23 tahun dengan kondisi tuli itu diduga menjadi korban pencabulan yang membuatnya kini hamil dengan usia sekitar 6 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar. Kakak korban, JH (25) menceritakan awal mula dugaan pencabulan yang dialami adik kandungnya itu. Korban bekerja di salah satu tempat kawasan wisata kuliner di wilayah Kota Bandung.

"Jadi saya juga tahunya dari si ibu warung tempat adik saya kerja, dikabarin kejadiannya. Pas saya ke sana, akhirnya dapat info soal dugaan pencabulan. Saya langsung laporan ke polisi, ke Polda Jabar," kata JH, Jumat (3/1/2025).

ADVERTISEMENT

JH menduga, adiknya dan terduga pelaku ini sudah berhubungan hampir setahunan. JH mengatakan tidak pernah bercerita apapun kepada pihak keluarga hingga akhirnya dinyatakan hamil selama 6 bulan.

"Kayaknya kecolongannya tuh pas saya jualan sama mamah, saya kan jualannya hari Minggu, nah itu kemungkinan pas dijemputnya. Soalnya adik saya nggak pernah pulang malam, nggak pernah pergi sampai malam-malam gitu," ucap JH.

Insiden memilukan yang dialami adik JH pun baru terbongkar setelah korban menunjukkan gelagat mencurigakan karena mengalami kondisi mual dan muntah-muntah. Setelah diperiksa, korban ternyata tengah mengandung dengan usia 6 bulan.

JH pun berharap polisi segera turun tangan dan bisa mengamankan terduga pelakunya. Sebab ia menduga, pelaku lebih dari satu orang.

"Harapannya pengen cepet ketangkep pelakunya, biar dapat efek jera. Kan ini (dugaan pelakunya) 9 orang, diduga bisa lebih karena itu dari pengakuan adik saya. Kejadiannya bukan hanya sekali, ada yang 2-4 kali, tapi baru sekarang adik ngungkapinnya," harapnya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast kemudian merespons mengenai laporan dugaan pencabulan ini. Ia memastikan laporan tersebut sudah ditangani dan masih dalam proses penyelidikan.

"Masih lidik, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan informasinya," pungkasnya.

Akses 2 Rumah di Banjaran Bandung Ditembok

Viral di sosial media akses rumah warga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran dibenteng dengan tembok, Jumat (3/1/1025). Aksi penutupan dengan tembok tersebut diduga terkait permasalahan keluarga.

Pantauan detikJabar di lokasi, tampak di depan salah satu rumah terpasang tembok setinggi 1,5 meter. Namun saat ini tembok tersebut telah diberi akses setelah menggelar mediasi, Kamis (21/2025) kemarin.

Kedua keluarga tampak tidak bersedia untuk memberikan keterangan. Dengan alasan telah berdamai dengan kedua belah pihak. Kemudian awak media tidak diperkenankan untuk mengambil gambar di lokasi tersebut.

Kepala Desa (Kades) Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Uli Mulia mengatakan, kedua keluarga tersebut kerap berseteru. Kemudian puncaknya adalah salah satu keluarga melakukan penutupan dengan dibangun tembok.

"Ditembok baru dua hari kemarin lah. Tapi sudah di bongkar kemarin (Kamis 2 Januari 2025). Bukan dibongkar semua, cuman dikasih akses jalan seukuran pintu sekitar satu meter biar masuk motor saja," ujar Uli, kepada detikJabar, Jumat (3/1/2025).

Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan informasi terkait permasalahan keluarga tersebut. Kata dia, saat ini keduanya telah sepakat berdamai saat mediasi.

"Jadi emang itu mah gesekan keluarga, jadi murang-maring saya juga ngak tahu masalahnya apa yang jelas itu masalah keluarga," katanya.

Uli mengungkapkan sebelumnya pemerintah desa telah melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut. Bahkan mediasi tersebut dilakukan sebelum dilakukan pembentengan.

"Sebelum ditembok juga sudah di mediasi tanggal 31 Desember pas malam tahun baru. Tapi ngotot keneh yang punya tanah tetep dibenteng. Iya saya mah enggak apa-apa da itu hak yang punya tanah," jelasnya.

Setelah itu salah satu keluarga memutuskan untuk menembok akses jalan ke rumah salah satu keluarga. Kemudian keluarga yang tidak mempunyai akses langsung membuat video dan viral di sosial media.

"Nah setelah ditembok baru dimediasi lagi dan alhamdulillah pada sadar dan akur lagi. Cuman itu ditembok biar ada aksi dulu supaya sadar juga. Apalagi kemarin sempat viral juga," ucapnya.

Uli menambahkan kedua keluarga sudah melakukan mediasi dan telah sepakat berdamai. Bahkan mediasi tersebut disaksikan secara langsung oleh camat, TNI, Polri, dan desa.

"Sudah dimediasi,dirukunin lagi lah keduanya, alhamdulillah keduanya sudah sadar, yang punya tanah sadar yang di tembok juga sadar,"pungkasnya.

Pria Sukabumi Bakar Rumah Mantan Kekasih gegara Putus Cinta

Aksi pria di Sukabumi ini sungguh di luar nalar. Pria berinisial CM alias IS nekat membakar rumah mantan kekasihnya karena diduga tak terima diputuskan. Peristiwa itu pun viral di media sosial Facebook.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran itu terjadi di Kampung Cikurutug, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (1/1/2025) pukul 22.30 WIB. Korban berinisial EJ (49) baru melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cireunghas pada hari ini, Rabu (2/1/2025).

Kasubsi Pengelola Informasi Dokumentasi dan Multimedia (PIDM) Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli Bahtiarudin mengatakan, peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh saksi inisial AS (55). Api telah menghanguskan sebagian besar rumah EJ dan sempat dipadamkan.

"Kebakaran tersebut di ketahui oleh para saksi sehinga api dapat cepat dipadamkan. Akibat kejadian tersebut ada barang-barang yang rusak antara lain satu set kursi letter L dan dua jendela depan rumah terbakar," kata Ade saat dikonfirmasi.

Ade mengungkapkan, sebelum kebakaran terjadi, korban sempat mendapatkan ancaman dari CM alias IS. CM merupakan mantan kekasihnya yang baru diputuskan sehari sebelum peristiwa kebakaran terjadi.

"Pemilik rumah menerangkan sebelum kebakaran korban EJ mendapat ancaman dari CM. Dia mantan kekasih yang sehari sebelumnya diputuskan oleh EJ," ujarnya.

Ancaman itu dikirimkan terduga pelaku melalui aplikasi perpesanan. Di dalamnya berisi tulisan ancaman dalam bahasa Sunda.

"Awas siah lamun teu dibuka. Sakalian di era era. Aing menta waktunya. Sapeting ayeuna aing menta ka imah sia. Aing meli bensin kagok hirup teugableg sasaha. Kagok aing hirup diantep paduli aing hidup dibumi saumur umur asal kudu adil. Dagoan kedeung aing nepi. Awas sia lamun weuh di imah," tulis pesan tersebut.

"Jadi di rumah itu tinggal berdua dengan anaknya karena sebelumnya ada ancaman, rumah ditinggal, jadi kosong malam itu, tinggal di rumah saudaranya," kata Ade.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Cireunghas bersama tim Inafis Polres Sukabumi Kota langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan memasang garis polisi (police line).

"Setelah itu, korban hari ini langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Cireunghas," timpalnya.

Pihaknya menambahkan, saat ini pihak kepolisian masih fokus melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran rumah tersebut. Selain itu, terduga pelaku pun masih dalam pengejaran.

"Sore ini juga, korban masih berada di Mapolsek Cireunghas untuk menjalani pemeriksaan. Berdasarkan penyelidikan sementara yang dilakukan Polsek Cireunghas beserta Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota, saat ini kami tengah mengejar terduga pelaku pembakaran rumah tersebut," tutupnya.

Viral Remaja Tenteng Senjata di Majalengka

Sebuah video yang menunjukkan sekelompok remaja membawa senjata tajam (sajam) viral di media sosial (medsos), khususnya di wilayah Majalengka. Dalam video tersebut, mereka diduga tengah melakukan swiping di kawasan penduduk.

Di awal tayangan, mereka terlihat konvoi di jalan raya menggunakan kendaraan roda dua. Lalu mereka turun dari motor dan berlarian memasuki gang kawasan pemukiman warga dengan menenteng-menenteng sajam jenis cerulit hingga pedang.

Saat di dalam gang, mereka juga diduga tengah mengejar orang. "Bacokin, bacokin," ucap si perekam seperti yang didengar detikJabar, Jumat (3/1/2025).

Video yang diupload oleh akun Facebook ErniiCi**** itu sudah mendapat 15.137 tayangan. Adapun lokasi aksi sekelompok remaja tersebut diduga berada di kawasan Desa Baturuyuk, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka.

Menyikapi video beredar tersebut, Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Ipda Riyana mengatakan, aksi sejumlah remaja itu diduga dibuat untuk konten. "Itu diduga cuma konten, biar viral. Biar si pembuat konten punya pendapatan," kata Riyana saat dikonfirmasi.

Kendati demikian, polisi belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya polisi kini tengah mencari si pembuat konten tersebut.

"Saat ini kami tengah mencari si pembuat konten tersebut," pungkasnya.

2 Pelajar Bobol Brangkas di Sumedang

Dua remaja yang masih berstatus siswa SMK di Sumedang berinisial BS (15) dan FLG (15) ditangkap polisi. Mereka nekat membobol brankas yang berisikan uang ratusan juta rupiah serta emas di Dusun Bojong Inong RT 001/003, Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Kamis (2/1/2025).

Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono menjelaskan, kronologi pencurian berawal dari rumah milik Muhammad Nurmansyah (53) yang dalam kondisi kosong karena ditinggal berlibur ke Majalengka sejak Kamis (2/1) pagi. Namun, saat sudah pulang ke rumah pada sore hari, korban melihat kondisi rumah sudah dalam keadaan kaca sudah berserakan serta sudah tidak ada brankas di dalam lemari.

"Kronologinya korban karena masih suasana liburan ingin bersilaturahmi ke rumah keluarganya di Majalengka, kemudian pagi hari berangkat. Tapi ketika sore hari pas pulang datang ke rumah korban melihat ada pecahan kaca di dalam rumah dan langsung curiga masuk ke kamar melihat ke lemari, ternyata brankas di dalam lemari sudah hilang sudah tidak ada," katanya.

Usai melihat kondisi rumahnya yang sudah berantakan dan hilangnya brankas, korban langsung melapor kepada polisi. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengamankan dua pelaku.

"Kemudian korban langsung menghubungi kepada anggota reskrim Polres Sumedang. Kemudian pada pukul 18.30 WIB atau dua jam kemudian pelaku berhasil diamankan sebanyak dua orang," kata Joko.

Menurut Joko, diduga untuk menghilangkan jejak kejahatannya kedua pelaku ini sempat membuang barang bukti seperti brankas yang sudah tidak ada isinya ke belakang Terminal Ciakar Sumedang. Namun, usaha menghilangkan barang bukti dari kedua pelaku gagal usai polisi berhasil menemukan barang bukti tersebut.

Dari hasil penangkapan dua orang pelaku pencurian ini, pihaknya telah mengamankan beberapa barang bukti berupa uang tunai Rp 250.785.000, emas 60 gram, alat yang digunakan untuk membongkar brankas, serta satu unit kendaraan yang digunakan untuk beraksi.

"Kemudian uang yang sudah dicuri oleh pelaku sudah sempat dibelikan satu buah handphone. Kemudian kita juga sudah mengamankan alat yang digunakan berupa obeng dan kunci inggris, kemudian brankas yang sudah rusak, kemudian uang tunai senilai Rp 250.785.000. Ada dua buah handphone, kotak-kotak emas, kemudian satu kendaraan Yamaha Mio yang digunakan oleh para pelaku saat melaksanakan aksinya," ucapnya.

Akibat perbuatannya, para pelaku kini mendekam di Mapolres Sumedang dan diancam dikenakan pasal 363 ayat 1 ke 3e 4e dan 5e KUH Pidana. Ancaman hukuman selama 7 tahun kurungan penjara.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jadi Buron Selama 5 Bulan, Pelaku Begal di Makassar Akhirnya Diciduk"
[Gambas:Video 20detik]
(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads