Konsumsi Keju Bisa Kurangi Risiko Mendengkur

Konsumsi Keju Bisa Kurangi Risiko Mendengkur

Yenny Mustika Sari - detikJabar
Rabu, 04 Des 2024 05:30 WIB
Man sleeping in bed at night
Ilustrasi tidur. Foto: Getty Images/iStockphoto/kaipong
Bandung -

Ilmuwan menyebut keju menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kebiasaan mendengkur saat tidur. Mendengkur terjadi karena saluran pernapasan yang terhalang atau menyempit.

Mengutip dari detikFood, mendengkur biasa dialami oleh 3 persen anak-anak dan 32 persen orang dewasa. Menurut Mayo Clinic, mendengkur bisa menjadi masalah kronis dan dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius.

Beberapa cara dapat mengatasi dengkuran. Mayo Clinic menyarankan harus ada perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, menghindari konsumsi alkohol, atau tidur dengan posisi miring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Sun (2/12), ada cara lain mengurangi dengkuran dengan mengonsumsi makanan. Jenis makanan yang dimaksud adalah keju.

Disebutkan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi produk olahan susu, termasuk keju, ditemukan memiliki risiko 28 persen lebih rendah terkena sleep apnea (penutupan tenggorokan) yang menyebabkan dengkuran parah.

ADVERTISEMENT

Hal ini disampaikan dalam jurnal 'Sleep Medicine'. Para peneliti mengatakan bahwa mereka telah menghubungkan antara konsumsi keju yang lebih tinggi dengan kemungkinan lebih rendah untuk mengalami sleep apnea.

Padahal, para pendengkur sebelumnya telah disarankan untuk menghindari konsumsi produk susu itu sebelum tidur. Karena, diyakini dapat memperburuk masalah mendengkur dengan meningkatkan produksi lendir dan menyumbat saluran udara.

Namun, penelitian terhadap 400.000 orang Inggris oleh para ahli dari Universitas Chengdu, China ini justru menemukan 20 cara mengonsumsi keju. Termasuk jenis keju gorgonzola, cheddar, camembert, atau manchego yang dapat menurunkan risiko sleep apnea yang berkaitan dengan mendengkur. Termasuk meningkatkan kadar testosteron dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Sementara, ada studi lain yang mengungkapkan bahwa orang yang memiliki pola makan sehat dengan mengonsumsi banyak sayuran diketahui kecil kemungkinannya mengalami sleep apnea.

"Bisa jadi pola makan nabati yang sehat mengurangi peradangan dan obesitas (faktor utama dalam risiko sleep apnea)," kata Dr Yohannes Melaku dari Universitas Flinders.

Artikel ini telah tayang di detikFood.

(yms/sud)


Hide Ads