TPS Indoor Jadi Prioritas untuk Pilkada Tasikmalaya

TPS Indoor Jadi Prioritas untuk Pilkada Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Rabu, 20 Nov 2024 00:05 WIB
Ilustrasi TPS. Foto pencoblosan di Kecamatan Ngawen, Klaten, Rabu (14/2/2024): Achmad Hussein Syauqi detikJateng
Ilustrasi (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Tasikmalaya -

Mendekati masa tenang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melaksanakan simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara (P2S) di Gedung Islamic Center, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (19/11/2024). Simulasi ini berlangsung seperti proses sebenarnya, mulai dari tahap pemungutan suara hingga perhitungan suara yang berlanjut hingga malam hari.

"Sebagai gambaran pemungutan dan penghitungan suara pada pemilihan tahun 2024 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten Tasikmalaya pada 27 November 2024 mendatang," terang Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ade Abdullah Sidiq di lokasi Selasa (19/11/2024).

Ade menjelaskan pada Pilkada serentak tahun 2024 ini terdapat perubahan tata letak di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Posisi Pengawas TPS (PTPS) dan saksi kini ditempatkan tepat di belakang Ketua KPPS, serta anggota KPPS 2 dan 3. Tujuan perubahan ini adalah untuk meningkatkan pengawasan sekaligus mengingatkan Ketua KPPS dalam menjalankan tugasnya, seperti menandatangani surat suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tujuannya mengingatkan ketua KPPS ketika lupa menandatangani surat suara. Selain itu juga, di Pilkada 2024 ini area TPS lebih ramah terhadap pemilih disabilitas," ujarnya.

Menghadapi musim hujan, KPU mengimbau agar TPS dibuat di lokasi indoor yang tidak mengganggu kenyamanan pemilih. Tempat tersebut harus disesuaikan dengan kondisi wilayah, namun tidak diperbolehkan menggunakan sarana ibadah.

ADVERTISEMENT

Simulasi ini melibatkan 564 peserta yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Mereka berperan sebagai pemilih dan panitia TPS selama simulasi berlangsung.

"Simulasi ini juga bertujuan agar dapat mengetahui estimasi waktu penghitungan suara pada masing-masing pemilihan di TPS. Yah bisa jadi sampai malam juga," kata Ade.

Ade menambahkan simulasi juga bertujuan mengidentifikasi potensi kendala teknis di lapangan, khususnya bagi Ketua KPPS. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat mengenai proses pemungutan dan penghitungan suara.

(iqk/iqk)


Hide Ads