Pemkot Cimahi Siaga Hadapi Ancaman Bencana Geo-Hidrometeorologi

Pemkot Cimahi Siaga Hadapi Ancaman Bencana Geo-Hidrometeorologi

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 13 Nov 2024 18:30 WIB
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi bersama stakeholder usai apel kesiapsiagaan bencana
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi bersama stakeholder usai apel kesiapsiagaan bencana. (Foto: Istimewa )
Cimahi -

Pemerintah Kota Cimahi bersiap menghadapi ancaman bencana geo-hidrometeorologi yang berpotensi terjadi selama musim penghujan saat November 2024 sampai Mei 2025. Diawali dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat Bencana Musim Penghujan yang sudah disahkan sejak tanggal 1 November 2024 sampai dengan 31 Mei 2024.

Langkah selanjutnya yakni BPBD Kota Cimahi menggelar apel gelar pasukan siaga menghadapi bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan cuaca ekstrem di daerah Kota Cimahi.

Apel gelar pasukan itu digelar di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi, ini dihadiri oleh stakeholder terkait bencana alam mulai dari unsur Forkopimda, perangkat daerah Kota Cimahi, masyarakat, serta akademisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apel gelar pasukan siaga menghadapi bencana ini, merupakan langkah persiapan dan kesiapsiagaan multipihak sebagai upaya optimalisasi penanggulangan bencana," kata Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2024).

Pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam upaya kesiapsiagaan bencana, terutama bencana geo-hidrometeorologi, dapat bekerja lebih optimal. Dicky mengatakan terkait kesiapsiagaan bencana, ada dua hal penting yaitu kesiapsiagaan sendiri dan upaya pencegahan atau mitigasi.

ADVERTISEMENT

"Nah, kesiapsiagaan itu menyangkut seperti apa logistik kita, peralatan kita, SDM kita gitu ya, dan pencegahan itu adalah hal yang kita lakukan dengan berkoordinasi, berkolaborasi di antara kita, dalam rangka memitigasi bencana jadi mengurangi risiko bencana," ujarnya.

Menghadapi musim penghujan yang turun dengan intensitas sedang hingga tinggi, pihaknya meminta seluruh jajaran di Pemkot Cimahi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai fenomena alam dan cuaca ekstrem khususnya menghadapi musim penghujan.

"Seluruh unsur terkait untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder dalam mengambil langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material," katanya.

Di musim penghujan yang telah berlangsung, pihaknya pun meminta BPBD dan dinas terkait lainnya agar konsep mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi skala prioritas. Hal itu lebih ditekankan pada kemampuan untuk melakukan tindakan persiapan menghadapi kondisi darurat bencana secara cepat, tepat, efektif, efisien, dan berhasil guna.

"Pertajam konsep kesiapsiagaan tidak hanya pada instansi atau lembaga yang membidangi urusan bencana saja, akan tetapi secara multipihak dan di setiap tingkatan ataupun lapisan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan mengungkapkan bahwa Kota Cimahi masih berstatus siaga darurat bencana dan akan terus dilakukan pemantauan apakah harus dinaikkan menjadi status tanggap bencana.

Terkait upaya mitigasi bencana geo-hidrometeorologi pihaknya telah melakukan sinergi dengan stakeholder terkait kesiapsiagaan bencana geo-hidrometeorologi ini.

"BPBD ada azas penanggulangan bencana, melibatkan pentahelix atau multipihak, yang terdiri dari BPBD sendiri, masyarakat, dunia usaha, media, TNI, Polri dan universitas untuk melaksanakan penanganan kebencanaan. Kita perkuat koordinasi, bersinergi, bersiap untuk menghadapi musim hujan," kata Fithriandy.

(iqk/iqk)


Hide Ads