Aktivitas Siswa SD di Cimahi Terganggu Bau Sampah TPST Sentiong

Aktivitas Siswa SD di Cimahi Terganggu Bau Sampah TPST Sentiong

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 05 Nov 2024 20:00 WIB
Aktivitas Siswa di SDN Pambudi Darma Cimahi
Aktivitas Siswa di SDN Pambudi Darma Cimahi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Aktivitas pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, ganggu Kegiatan Belajar Mengajar SD di sebelahnya.

TPST Sentiong sendiri bersebelahan langsung dengan SD Negeri Pambudi Dharma. Keluhan dari siswa, guru, serta orangtua soal dampak tak baik dari aktivitas di TPST itu bahkan viral di media sosial.

Dari video yang beredar, menunjukkan kaca jendela ruang kelas SD tersebut bergetar akibat operasional mesin pengolah sampah. Ditambah bau menyengat dari tumpukan sampah yang ditampung untuk diolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya bau sampah, kecium. Mengganggu kalau lagi belajar," kata Zul Asfi Tazriyan (11), siswa kelas 5 SDN Pambudi Darma saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (5/11/2024).

Tak jarang teman-temannya yang lain sampai mual akibat bau sampah yang tercium lantaran terbawa angin. Beruntung, kelasnya yang tak bersebelahan langsung dengan TPST, tak merasakan dampak getaran.

ADVERTISEMENT

"Kalau getaran enggak (terasa), soalnya kelas 5 di bawah. Paling itu baunya aja, enggak nyaman jadinya," ujar Zul.

Hal itu juga dirasakan oleh orangtua siswa yang datang menjemput anak-anak mereka, salah satunya Pipit Sumiati. Menurut Pipit, kekhawatiran orangtua tentu lebih besar ketimbang keresahan anak-anak.

"Kalau orangtua kan lain, berpikirnya macam-macam. Kalau bau iya terasa, khawatir mengganggu kesehatan anak. Tapi yang bikin lebih khawatir lagi itu kelasnya roboh," kata Pipit.

Hal itu karena ada beberapa bagian pada dinding salah satu ruang kelas yang retak, meskipun tak pasti penyebabnya karena bencana alam atau hal lain. Alhasil ruang kelas itu kini dikosongkan.

"Ada satu kelas kan dikosongkan, soalnya saya pernah cek itu memang ada retak. Kalau kena getaran terus, khawatir roboh. Ya kita orangtua berpikir keselamatan anak saja," kata Pipit.

Ia sebetulnya tak keberatan dengan keberadaan TPST tersebut. Namun menurutnya, pemerintah juga harus memikirkan kondisi anak-anak sekolah yang melaksanakan KBM setiap harinya.

"Ya kan bisa misalnya jam operasional itu setelah anak-anak bubar sekolah, jadi enggak akan mengganggu. Kalau ini kan operasionalnya dari pagi, ya mohon diperhatikan saja nasib anak-anak di sini," kata Pipit.

Sementara itu, Kepala SDN Pambudi Dharma, Cucu Solihat mengatakan kalau persoalan yang kini dialami oleh sekolah tersebut sudah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

"Intinya kami sudah sampaikan semuanya ke Disdik Cimahi. Seperti apa selanjutnya, kami ikut saja," kata Cucu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait masalah tersebut. Pihaknya sudah memerintahkan stafnya mengecek ke lokasi.

"Saya sudah menugaskan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar untuk memonitor kondisi KBM-nya bagaimana. Termasuk kondisi kesehatan anak, nanti koordinasi dengan Dinkes Cimahi," kata Nana.




(dir/dir)


Hide Ads