Keluh Pedagang Ciroyom, Kini Harus Dorong Gerobak ke Flyover

Keluh Pedagang Ciroyom, Kini Harus Dorong Gerobak ke Flyover

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 24 Okt 2024 13:30 WIB
Flyover Ciroyom.
Pedagang melintasi Flyover Ciroyom. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Perlintasan sebidang di Jalan Arjuna, Kota Bandung sudah ditutup permanen seiring beroperasinya Flyover Ciroyom. Penutupan dilakukan pada Rabu (23/10/2024) dengan memasang pembatas beton di akses perlintasan.

Penutupan perlintasan sebidang tersebut dikeluhkan warga dan para pedagang Pasar Ciroyom. Mereka harus memutar jalan cukup jauh, bahkan pedagang harus mendorong gerobaknya melalui atas flyover.

Pantauan detikJabar, Kamis (24/10/2024), sejumlah pedagang terpaksa harus mendorong gerobaknya menaiki Flyover Ciroyom. Hal itu dilakukan karena akses jalan yang melintasi perlintasan sebidang sudah ditutup permanen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak ditutup harus muter karena nggak ada lagi jalan, harus muter jauh. Jadi mau nggak mau lewat sini (flyover) nanjak," kata Iwan, salah seorang pedagang yang mendorong gerobaknya melintasi Flyover Ciroyom.

Menurut Iwan, tidak semua pedagang mau mendorong gerobak melewati flyover. Ada juga pedagang yang memutar melalui jalan datar meski jaraknya cukup jauh. Namun dia memilih melewati flyover karena lebih dekat.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan ada yang ke sana yang lewat jalan datar cuma lebih jauh, yang lewat sini ada kalau kuat. Saya sendiri pilih lewat sini lebih dekat. Merepotkan ya, apalagi yang mau ke pasar harus muter," ungkapnya.

Flyover Ciroyom.Flyover Ciroyom. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)

Keluhan juga disampaikan Handi, pedagang lainnya. Sejak perlintasan ditutup, dirinya harus melewati Flyover Ciroyom. Handi berharap pemerintah mendengar keluhan para pedagang dan membuka kembali jalan perlintasan.

"Jadi capek sekarang harus ke atas keliling nanjak, biasanya lewat perlintasan deket sekarang harus ke atas. Harapannya ya kalau saya mending dibuka lagi di bawah buat pedagang, kalau kendaraan baru lewat atas," singkatnya.

Sementara Enang, seorang pejalan kaki menuturkan, penutupan perlintasan sebidang dirasa tidak adil bagi warga. Sebab sepengetahuannya, penutupan baru akan dilakukan setelah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) selesai dibangun.

"Dulu perjanjiannya kalau sudah ada JPO baru ditutup, sekarang belum ada JPO sudah ditutup," tegas Enang.

(bba/orb)


Hide Ads