Penantian Panjang Dibukanya Flyover Ciroyom

Round-Up

Penantian Panjang Dibukanya Flyover Ciroyom

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 24 Okt 2024 08:00 WIB
Flyover Ciroyom Bandung
Flyover Ciroyom. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Butuh waktu sekitar lima bulan agar Flyover Ciroyom di Kota Bandung bisa digunakan untuk umum. Pada Rabu (23/10/2024), Flyover Ciroyom resmi dibuka dan bisa dilalui pengendara setelah rampung dibangun pada Mei 2024.

"Alhamdulillah pagi ini berdasarkan informasi dari BTP (Balai Teknik Perkeretaapian) kelayakan jalan (flyover Ciroyom) sudah bisa dipakai," ucap Pj Wali Kota Bandung A Koswara usai membuka Flyover Ciroyom, Rabu (23/10/2024).

Flyover Ciroyom berada di dua kecamatan di Kota Bandung yakni Kecamatan Andir dan Cicendo. Jembatan layang yang dibangun Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sepanjang 700 meter ini dibangun untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemacetan memang seringkali terjadi karena keberadaan perlintasan sebidang dimana padatnya jadwal kereta feeder Bandung-Padalarang yang membuat perlintasan ini tertutup hampir tiga menit sekali.

"Bisa menyelesaikan persoalan (kemacetan) dengan adanya persimpangan yang digunakan oleh feeder kereta cepat. Karena dengan feeder kereta cepat ini kalau nanti sudah dikembangkan menjadi 67 jadwal feeder itu, perlintasannya per tiga menit ditutup," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi dengan adanya flyover ini, pergerakan masyarakat sudah bisa tidak terganggu lagi dengan adanya feeder," imbuhnya.

Sementara Kepala BTP Kelas I Bandung Endang Setiawan menuturkan, setelah Flyover Ciroyom dibuka, perlintasan sebidang di bawahnya akan ditutup. Karenanya, masyarakat diminta untuk mengakses flyover tersebut.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan PT KAI Daop 2 Bandung dalam rangka penutupan perlintasan sebidang JPL 157 sehingga nantinya masyarakat hanya akan dapat mengakses flyover saja," ucap Endang.

Penutupan perlintasan sebidang di bawah flyover CiroyomPenutupan perlintasan sebidang di bawah flyover Ciroyom. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)

Penutupan perlintasan sebidang di bawah Flyover Ciroyom dilakukan langsung setelah flyover dibuka. Petugas dari KAI dan BTP Kelas I Bandung langsung menutup akses jalan yang melintasi perlintasan JPL 157.

Penutupan perlintasan sebidang itu juga dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan. Sebab menurut data PT KAI, sudah ada 17 kecelakaan yang menelan 6 korban jiwa di perlintasan sebidang.

"Penutupan perlintasan untuk mengurangi angka kecelakaan di pintu perlintasan. Sejak Januari-Oktober 2024, angka kecelakaan di pintu perlintasan sudah terjadi 17 kali dengan korban meninggal dunia 8 dan 6 luka-luka. Jalan ini sudah tidak bisa dilalui dengan pemasangan bantalan beton," kata Managers Humasda KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi.

Setelah ditutup, Ayep menyebut pihaknya sedang berkordinasi untuk membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sesuai permintaan warga sekitar.

"Kita sudah lakukan sosialisasi ke Kecamatan Ciroyom dan Cicendo bahwa selesainya pembangunan flyover, pintu perlintasan akan ditutup. Respons masyarakat saat sosialisasi mereka men-support, namun meminta pembangunan JPO," ujarnya.

"Pembangunan JPO nanti akan dikoordinasikan dengan Kemenhub dan BTP Kelas 1 Bandung. Saat ini yang tidak boleh lewat kendaraan roda dua dan empat, pejalan kaki masih bisa lewat," tandasnya.

(bba/orb)


Hide Ads