Keluarga Lapor Polisi Terkait Kematian Sri Erni di Suriah

Keluarga Lapor Polisi Terkait Kematian Sri Erni di Suriah

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 01 Okt 2024 13:56 WIB
Laras Pratiwi, keponakan Sri Erni
Laras Pratiwi, keponakan Sri Erni (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Kematian Sri Erni Juniarti (42), TKI asal Kampung/Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang meninggal dunia di Suriah, masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarganya.

Selain curiga ada kejanggalan dalam kematian Sri Erni, keluarga juga berharap sponsor yang membawa Sri Erni bekerja di luar negeri bertanggunjawab. Pihak keluarga bahkan disebut sudah membuat laporan polisi terkait hal itu.

Hal itu diungkap Laras Pratiwi (30), keponakan Sri Erni. Dia mengungkap bahwa keluarga berharap sponsor yang bertanggung jawab atas keberangkatan Sri Erni bisa ditindak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan keluarga, yang membawa sponsornya itu bisa ditangkap. Terus, jenazah almarhum juga bisa segera dipulangkan ke Indonesia, kami sudah melapor ke polisi," kata Laras kepada detikJabar, Selasa (1/10/2024).

Laras menyebut, informasi mengenai sponsor yang memberangkatka Sri Erni masih simpang siur. Keluarga hanya mendengar dari beberapa teman Sri bahwa sponsor berasal dari wilayah Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Namun, kepastian soal kebenaran informasi itu belum jelas.

ADVERTISEMENT

"Dengar-dengar sih, katanya sponsornya dari Cikembar. Tapi saya belum tahu pasti, belum jelas apakah informasi itu benar atau tidak. Soalnya sempat ada cerita dari teman-temannya bahwa almarhumah sempat menginap di rumah sponsor itu," ungkap Laras.

Selama ini, menurut Laras, Sri Erni tidak pernah bercerita mengenai siapa sponsornya ataupun bagaimana ia bisa berangkat ke Suriah.

"Sama sekali tidak ada cerita dari almarhumah mbak Sri mengenai itu, dia tidak pernah cerita sama sekali," lanjut Laras.

Sebelumnya, Sri Erni pernah bekerja di luar negeri. Laras mengingat bahwa saat itu almarhumah pernah bekerja di Arab Saudi sekitar belasan tahun lalu, saat anak-anaknya masih kecil.

"Dulu almarhumah pernah berangkat ke Saudi. Itu sudah lama sekali, waktu anak-anaknya masih kecil. Saya ingat saat itu saya masih kuliah," kata Laras.

Laras juga mengaku, syok saat mendengar kabar bahwa almarhumah Sri Erni diduga sempat disiksa sebelum meninggal dunia. Informasi tersebut pertama kali diterima oleh Bambang Permadi, kakak Laras, yang sempat berkomunikasi dengan almarhumah sebelum kematiannya.

"Kalau dengan saya, tidak ada komunikasi. Tapi dia sempat berkomunikasi dengan kakak saya, Kang Bambang. Waktu mendengar kabar almarhumah meninggal, saya syok. Karena sebelumnya kakak saya bercerita, katanya ada informasi bahwa almarhumah sempat disiksa," jelas Laras.

Keluarga merasa sangat kehilangan, apalagi hubungan mereka dengan almarhumah sangat dekat. Laras mengakui bahwa dia juga pernah mengurus anak pertama Sri Erni yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri.

"Kami memang dekat, tapi karena saya sibuk, kami sempat lost contact. Saya juga pernah mengurus anak pertamanya. Jadi anak pertamanya itu seperti adik saya sendiri," ungkap Laras.

Selain berharap sponsor yang memberangkatkan Sri Erni segera ditangkap, keluarga juga ingin agar kasus ini cepat ditangani oleh pihak berwenang.

"Keluarga berharap kasus ini bisa segera ditangani dengan cepat dan tuntas. Kami ingin keadilan bagi almarhumah," tutup Laras.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri membenarkan adanya laporan yang dibuat oleh keluarga almarhumah Sri Erni. "Kami sudah menerima laporan pengaduan, selanjutnya kami akan mengundang sejumlah pihak untuk dimintai keterangan," singkat Ali.




(sya/mso)


Hide Ads