Sri Erni Juniarti (42), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan tewas di Suriah akibat kecelakaan kerja. Erni disebut mengalami pendarahan di otak setelah terjatuh di kamar mandi. Namun, keluarga korban meragukan keterangan tersebut.
Kecurigaan keluarga muncul setelah Bambang Permadi (34), keponakan korban, menerima pesan terakhir dari Erni sebelum kematiannya. Dalam pesan tersebut, Erni sempat mengungkapkan bahwa majikannya sering bersikap kasar.
"Majikan mbak itu galak, suka siksa mbak, dikepruk sama panci sampai keluar darah," demikian penggalan pesan terakhir yang diterima Bambang, seperti yang ditunjukkan kepada detikJabar, Sabtu (28/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menjelaskan bahwa bibinya sering kali menceritakan perilaku kasar majikannya. Erni bahkan sempat meminta keluarganya di Indonesia untuk mendoakan keselamatannya selama bekerja di Suriah.
"Beliau meminta agar didoakan supaya majikannya sayang sama dia. Katanya sering disiksa, makanya saya agak kaget juga ketika mendengar kabar beliau meninggal," ungkap Bambang.
Kecurigaan keluarga semakin kuat setelah Bambang mendapatkan kabar dari KBRI Damaskus (Suriah) pada 19 September bahwa Erni meninggal pada 14 September. Tanggal tersebut sama dengan percakapan terakhir antara Erni dan Bambang, di mana Erni mengaku dipukul hingga berdarah.
"Dia mengirimkan pesan pada 14 September, mengabarkan bahwa dipukul hingga berdarah. Wajar kalau kami merasa curiga dengan keterangan yang mengatakan dia meninggal karena jatuh di kamar mandi," ujar Bambang.
Selain soal penyebab kematian, keluarga juga mempertanyakan hak-hak gaji Erni. Sejak berangkat ke Suriah pada 2022, keluarga baru menerima gaji pada tahun 2023 sebesar Rp 20 juta, sementara pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada pembayaran.
"Dia berangkat tahun 2022, dan saya baru menerima titipan gaji di tahun 2023 sebesar Rp 20 juta. Sebelumnya tidak ada, dan tahun ini juga belum tahu," kata Bambang.
Erni meninggalkan tiga anak yang masih kecil, anak tertua kini duduk di kelas V SD, sedangkan dua lainnya masih duduk di PAUD. Sebelumnya, Erni memiliki empat anak, namun salah satunya meninggal karena sakit.
"Kami berharap jenazah bisa segera dipulangkan. Sampai saat ini, informasinya masih berada di Suriah, dan sekarang suaminya yang berkomunikasi dengan KBRI," tutup Bambang.
Sri Erni Juniarti, warga asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan tewas di Suriah. Keluarga berharap jasad korban bisa segera dipulangkan.
Informasi yang dihimpun detikJabar menyebutkan, Erni berangkat ke Suriah pada tahun 2022. Sejak keberangkatannya, ia baru mengabari pihak keluarga 8 bulan kemudian. Erni meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak.
"Berangkatnya tahun 2022, tepatnya kapan tanggal dan bulannya saya kurang tahu. Dengan keluarga saya, dia tidak pamitan, hanya ke keluarga ibunya. Saya sendiri baru tahu bahwa dia di Suriah setelah setahun keberangkatannya," kata Bambang Permadi (34), keponakan Erni, kepada detikJabar, Sabtu (28/9/2024).
(sya/dir)