Sri Tewas di Suriah, Keluarganya Minta Jasadnya Dipulangkan ke Sukabumi

Sri Tewas di Suriah, Keluarganya Minta Jasadnya Dipulangkan ke Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 28 Sep 2024 12:42 WIB
Erni, Pekerja Migran asal Cimaja tewas di Suriah. Korban disebut mengalami kecelakaan saat bekerja di rumah majikannya.
Erni, Pekerja Migran asal Cimaja tewas di Suriah. Korban disebut mengalami kecelakaan saat bekerja di rumah majikannya. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sri Erni Juniarti, warga asal Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan tewas di Suriah. Keluarga berharap jasad korban bisa segera dipulangkan.

Informasi yang dihimpun detikJabar menyebutkan, Erni berangkat ke Suriah pada tahun 2022. Sejak keberangkatannya, ia baru mengabari pihak keluarga 8 bulan kemudian. Erni meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak.

"Berangkatnya tahun 2022, tepatnya kapan tanggal dan bulannya saya kurang tahu. Dengan keluarga saya, dia tidak pamitan, hanya ke keluarga ibunya. Saya sendiri baru tahu bahwa dia di Suriah setelah setahun keberangkatannya," kata Bambang Permadi (34), keponakan Erni, kepada detikJabar, Sabtu (28/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mendapatkan kabar tewasnya korban pada 19 September. Ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas KBRI di Suriah.

"Dikabari petugas KBRI pada tanggal 19 atau 20 bulan ini, bahwa dia meninggal dunia. Katanya meninggal karena terjatuh saat bekerja hingga mengalami pendarahan di otak," ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Jamilah (60), sepupu Erni, mengaku menganggap korban seperti anak sendiri. Sebab, sejak kecil Erni tinggal bersamanya hingga menikah dan ikut dengan suaminya.

"Dari kecil dia ikut saya, sebelum menikah tinggal di rumah saya. Setelah menikah ikut suaminya, dan anaknya pun saya yang urus. Dia sempat tinggal lagi di sini sebelum akhirnya berangkat ke Suriah," tutur Jamilah.

Jamilah menceritakan bahwa Erni pernah memiliki pengalaman bekerja di luar negeri. Sebelumnya, ia bekerja selama 2 tahun di Arab Saudi, lalu bekerja selama 6 tahun di salah satu pabrik di Sukabumi.

"Dulu dia pernah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun. Kemudian dia bekerja di GSI (pabrik) selama 6 tahun, tapi berhenti karena pandemi COVID-19, terkena PHK, dan mendapat pesangon. Setelah itu, dia berangkat ke Suriah dan mengabari saya setelah 8 bulan berada di sana," jelas Jamilah.

Kini, Jamilah berharap jasad Erni bisa segera dipulangkan, serta hak-haknya selama bekerja di Suriah bisa diberikan kepada keluarganya.

"Saya mohon kepada pemerintah dan pihak berwenang agar jenazahnya segera dipulangkan ke Indonesia. Gajinya juga tolong diberikan kepada suaminya untuk anak-anaknya, kasihan, mereka orang yang tidak mampu," tutup Jamilah kepada detikJabar.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads