Pemda Turun Tangan soal TKW Indramayu Hilang Kontak 13 Tahun

Pemda Turun Tangan soal TKW Indramayu Hilang Kontak 13 Tahun

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 16 Mei 2024 16:42 WIB
Warkeni warga Indramayu kehilangan anaknya yang jadi TKW di Suriah
Warkeni warga Indramayu kehilangan anaknya yang jadi TKW di Suriah. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Kasus yang dialami tenaga kerja wanita (TKW), Kadinih warga asal Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu akhirnya terdengar pemerintah daerah. Sudah 13 tahun, TKW yang bekerja di Suriah putus kontak dengan keluarga di Indramayu.

Mendengar itu, Disnakertrans Kabupaten Indramayu langsung mengunjungi kediaman keluarga nya, Warkeni (60) yang kini sedang membutuhkan bantuannya. Bahkan, pemerintah mengaku segera mengupayakan penelusuran.

"Iya kemarin ke rumahnya. Itu sebagai langkah kami dalam rangka penelusuran," kata Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan kepada detikJabar, Kamis (16/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep mengaku, minimnya data dan dokumentasi yang dimiliki keluarga menjadi satu hambatan untuk mencari keberadaan Kadinih tersebut. "Kami cukup kesulitan karena minimnya dokumen. Tapi namanya ikhtiar kami akan tetap berusaha," ungkapnya.

Asep pun tidak bisa memastikan legalitas keberangkatan Kadinih ke Suriah pada tahun 2005 silam. Namun, ia pastikan menempuh jalur koordinasi dengan berbagai pihak agar bisa melacak keberadaan warga Kabupaten Indramayu tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tapi koordinasi dengan berbagai pihak sudah kami tempuh," ujarnya.

Sekedar diketahui, Kadinih berangkat ke Suriah sejak tahun 2005 lalu. Mulanya TKW itu masih sering menghubungi keluarga terutama ibunya Warkeni. Bahkan, korban sempat mengirimkan uang hasil kerjanya selama 5 bulan.

Namun, setelah tahun 2010, Warkeni yang tidak memiliki alat komunikasi sulit menghubungi putri nya itu. Berbagai upaya dilakukan Warkeni agar bisa mendapatkan kabar dari putrinya pun kandas. Kini, Warkeni meminta bantuan pemerintah untuk menemukan keberadaan putrinya.

Sementara data dari BP3MI wilayah Kabupaten Indramayu mencatat 24 kasus yang dialami para pekerja migran asal Indramayu. Mulai dari hilang kontak, gagal berangkat, meninggal dunia hingga penipuan.

"Informasi dari BP3MI dan sudah ditindaklanjuti," ujarnya.




(dir/dir)


Hide Ads