Masyarakat Kota Bandung harus bersiap menghadapi transformasi besar ketika kota ini beranjak menuju status metropolitan. Hal itu jadi perhatian pemerintah di momen Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-214 yang jatuh hari ini, Rabu (25/9/2024).
Pj Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan, diperlukan kesiapan yang matang untuk menjadikan Bandung sebagai kota metropolitan. "Bandung untuk menjadi kota metropolitan yang layak huni, berkelanjutan itu memerlukan kesiapan yang cukup banyak dan program yang berkelanjutan tidak terputus," ucap Koswara usai upacara peringatan HJKB di Balai Kota Bandung.
Koswara menerangkan, diperlukan program berkelanjutan agar layanan perkotaan mampu melayani semua kebutuhan penduduk. Selain layanan perkotaan yang mumpuni, dia juga menekankan pentingnya daya dukung lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat harus bersiap menyongsong Kota Bandung sebagai kota metropolitan dengan budaya yang lebih tertib, disiplin. Memahami sistem perkotaan adalah layanan yang harus terintegrasi, itu yang paling penting," tegasnya.
Selain itu, Koswara menyebut beberapa hal yang masih perlu diperbaiki di Kota Bandung yakni kemacetan. Namun menurutnya, untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung adalah mencari sumbernya.
"Kemacetan itu dampak, artinya penyakit yang muncul tapi sumber penyakitnya yang harus dicari," ujar Koswara.
Sementara Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi menambahkan, pihaknya akan beriringan dengan Pemkot Bandung sesuai tugas dan fungsi legislatif untuk mengawasi jalannya program-program pemerintah.
"Kita melakukan pengawasan atas apa yang jadi rencana pemerintah dan sudah disampaikan Pj Wali Kota bahwa Bandung harus siap menyongsong kota metropolitan, artinya kami perlu melakukan pengawasan agar program itu sesuai dengan arah kebijakan," ungkapnya.
Namun Asep menyoroti satu persoalan yang harus segera dituntaskan di Kota Bandung. Persoalan itu yakni kemiskinan dan daya beli masyarakat. Menurutnya dua hal itu berdampak luas terhadap persoalan lain di Kota Bandung.
"Kemiskinan, daya beli masyarakat penting diperhatikan. Kemiskinan memang ada pengurangan tapi menurut saya perlu ada progres yang lebih baik lagi, hari ini kondisi daya beli (masyarakat) berat dan mempengaruhi kemandirian masyarakat," tuturnya.
Untuk menyongsong Bandung sebagai kota metropolitan, Asep menegaskan hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah mindset warga untuk tetap menjaga budaya Bandung Someah. Tidak kalah penting, menjaga perputaran ekonomi warga harus terus dilakukan.
"Tahap awal harus diperbanyak perubahan mindset warga, kita harus siap menyongsong kota metropolitan, sikap Bandung someah, bageur kasemah, memilah sampah, teratur disiplin itu harus terus dibudayakan, dan tentu pemerintah harus memutarkan ekonomi masyarakat melalui UMKM," tutup Asep.
(bba/sud)