Kecamatan Kertasari menjadi wilayah yang paling parah terdampak gempa M 5.0 yang terjadi di Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). Selain Kertasari, dampak gempa juga terjadi di 4 kecamatan lainnya.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengungkapkan, ada 10 desa di 5 kecamatan yang terdampak gempa Bandung yaitu Desa Tarumajaya, Cihawuk, Cibeureum, Sukapura, Cikembang, Resmi Tingal di Kecamatan Kertasari.
"Kemudian Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan, Desa Cikawao Kecamatan Pacet, Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari, Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk," ujar Hadi dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hadi, akibat gempa yang terjadi pukul 09.41 WIB itu, 82 warga tercatat menjadi korban luka ringan dan sedang. Selain korban luka, gempa juga membuat 450 orang harus mengungsi dan 700 rumah rusak.
"Dampak gempa Kabupaten Bandung 491 unit rumah, 5 unit fasilitas kesehatan, 2 unit bangunan, 9 unit sarana pendidikan, 27 unit tempat ibadah, 18 unit fasilitas umum," ungkapnya.
"Korban terdampak Kabupaten Bandung 58 luka ringan, 23 luka berat, 450 mengungsi," lanjutnya.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan para korban luka saat ini telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bedas Kertasari dan Puskesmas Kertasari. Sementara warga yang rumahnya rusak parah, diungsikan ke lapangan di Kecamatan Kertasari.
"Pengungsian di lapangan sepakbola depan Kecamatan Kertasari. Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dilarikan ke RS Bedas Kertasari dan ke Puskesmas Kertasari," ucap Hadi.
![]() |
Terpisah, Kepala Badan Geologi M Wafid menjelaskan, gempa yang terjadi di Kabupaten Bandung disebabkan karena aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan). Gempa juga diperparah karena pelapukan batuan kuarter yang berada di lapisan tanah di sekitar wilayah pusat gempa.
"Sebagian batuan kuarter tersebut telah mengalami pelapukan. Batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lepas, urai, tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi," ujarnya.
Segera Tetapkan Status Bencana Darurat Gempa
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut saat ini data kerusakan itu masuk ke dalam berbagai kategori. Diantaranya kategori rusak ringan, sedang, dan berat.
"Sudah hampir 1100 rumah yang kategori berat, ringan dan juga sedang. Sementara informasi dari Desa Tarumajaya juga sama di atas 100, Desa Negalarasi, Desa Cihawuk," ujar Bupati Bandung, Dadang Supriatna, kepada awak media, Rabu (18/9/2025)..
Dadang menjelaskan akan segera melakukan rapat untuk penetapan status tanggap darurat. Ia mengatakan, dengan itu akan bisa meluncurkan anggaran untuk bantuan pascabencana.
"Maka saya akan standby di sini kecamatan Kertasari karena ini sifatnya urgent dan penting, dan tentunya kita akan panggil semua kepala dinas yang kaitannya dengan penyelamatan dan penanganan pasca bencana ini," katanya.
Menurutnya status tanggap darurat tersebut akan dilakukan hingga dua pekan ke depan. Makanya dirinya masih menunggu stakeholder terkait.
"Tanggap darurat kita canangkan 2 Minggu dulu. Mulai hari ini. Kita juga sedang nunggu tim dan stackholder. Untuk tanggap darurat untuk administrasi kita buatkan dan saya tanda tangankan. Sehingga bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
(bba/yum)