Gempa yang melanda Kabupaten Bandung masih terus terjadi hingga Kamis (19/9/2024). BMKG mencatat ada 27 gempa susulan sejak gempa pertama berkekuatan M 5.0 terjadi pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
"Jumlah gempa susulan ada 27 event, update 19 September, pukul 06.00 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu dalam keterangannya.
Sebelumnya, gempa terjadi di Kabupaten Bandung dengan kekuatan M 5.0 tepatnya di koordinat 7.19 Lingkar Selatan dan 107.67 Bujur Timur pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa berada 24 kilometer arah Tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa Kabupaten Bandung itu diketahui disebabkan oleh aktivitas sesar Garsela (Garut Selatan) yang diperparah adanya pelapukan batuan kuarter.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengungkapkan, ada 10 desa di 5 kecamatan yang terdampak gempa Bandung yaitu Desa Tarumajaya, Cihawuk, Cibeureum, Sukapura, Cikembang, Resmi Tingal di Kecamatan Kertasari.
"Kemudian Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan, Desa Cikawao Kecamatan Pacet, Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari, Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk," ujar Hadi.
Sementara Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut akan segera menetapkan status tanggap darurat. Ia mengatakan, dengan itu akan bisa meluncurkan anggaran untuk bantuan pascabencana.
"Maka saya akan standby di sini kecamatan Kertasari karena ini sifatnya urgent dan penting, dan tentunya kita akan panggil semua kepala dinas yang kaitannya dengan penyelamatan dan penanganan pasca bencana ini," katanya.
Menurutnya status tanggap darurat tersebut akan dilakukan hingga dua pekan ke depan.
"Tanggap darurat kita canangkan 2 Minggu dulu. Mulai hari ini. Kita juga sedang nunggu tim dan stakeholder. Untuk tanggap darurat untuk administrasi kita buatkan dan saya tanda tangankan. Sehingga bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
(bba/orb)