KA Commuter Line Walahar yang Anjlok Sudah Dievakuasi

Kabupaten Purwakarta

KA Commuter Line Walahar yang Anjlok Sudah Dievakuasi

Dian Firmansyah - detikJabar
Minggu, 15 Sep 2024 19:39 WIB
Evakuasi kertea comuuter line Walahar yang anjlok.
Evakuasi kertea comuuter line Walahar yang anjlok. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

PT KAI rampung melakukan evakuasi satu gerbong kereta api Walahar yang anjlok di KM 91, wilayah Cikopak, Purwakarta pada Minggu (15/09) sekitar pukul 12.30 WIB. Pihaknya menerjunkan kereta api khusus penolong untuk mengangkat menggunakan tenaga mesin.

Sekitar 40 menit proses evakuasi dilakukan oleh puluhan pekerja dan pada pukul 15.30 WIB kereta api yang anjlok berhasil dievakuasi kembali ke atas rel kereta api.

VP Public Relations PT KAI Anne Purba menyebutkan, akibat insiden gerbing anjlok ini, sejumlah perjalanan kereta api mengalami keterlambatan, namun masih bisa ditangani dengan memanfaatkan lajur lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kereta jarak jauh keterlambatan 40 menit memang kereta lokal keterlambatan lebih dari 1 jam, tapi saat ini evakuasi telah selesai dilakukan pukul 15.30 tadi selesai," ujar Anne kepada detikJabar di sekitar lokasi kejadian, Minggu (15/9/2024).

Evakuasi kertea comuuter line Walahar yang anjlok.Evakuasi kertea comuuter line Walahar yang anjlok. (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)

Anne menjelaskan, jalur yang menyebabkan gerbong kereta api anjlok itu belum dapat dilintasi kereta. Pihaknya akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya anjlok.

ADVERTISEMENT

"Sekarang sedang dilakukan pengecekan jalurnya supaya kami bisa memastikan jalur tersebut bisa dilintasi kembali, untuk penyebab masih investigasi tapi," katanya

Masih kata Anne, ia bersama para pekerja fokus melakukan perbaikan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang yang mengguyur jasa transportasi kereta api, apalagi pada moment libur panjang ini penumpang meningkat tinggi.

"Fokus kami, ini long weekend, jadi penumpang kami yang datang ke Bandung sekitar 34 ribu dan kereta lokal kami alami peningkatan hampir 6.000. Sehingga ini yang menjadi dahulu mengevakuasi dengan cepat dan jalur dengan cepat akhirnya kelambatan dan pelayanan bisa dijalani dengan utamakan keselamatan," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads