Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD di daerah secara masif menggaungkan kewaspadaan soal potensi Megathrust.
Tidak hanya gempa besar itu, iringan munculnya tsunami di kawasan yang masuk kategori rawan, juga menjadi perhatian salah satunya di kawasan pesisir Sukabumi.
Selain menyiapkan berbagai macam teknologi sudah bagian tugas dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terutama di wilayah pesisir melihat situasi alam pasca gempa besar terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepentingannya untuk evakuasi mandiri itu bila dirasakan yang pertama getaran gempanya cukup kuat dan lama itu kalau bisa untuk segera melakukan evakuasi mandiri. Yang kedua itu tiba-tiba air (pantai/laut) menjadi surut," kata Agung Saptaji, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Saptaji kepada detikJabar, Minggu (15/9/2024).
Agung memperingatkan bukan tidak mungkin ketika air surut, ikan-ikan akan nampak atau terlihat menggelepar dan memancing penasaran warga untuk mengambil.
"Itu justru jangan, kadang-kadang ada ikan di pesisir pantainya itu kita jangan mengambilnya, justru itu adalah tanda alam kalau akan terjadinya tsunami," ujar Agung.
Kemudian ciri ketiga adalah munculnya semacam tembok hitam besar dari arah laut.
"Yang ketiga setelah beberapa menit kejadian gempa, tiba-tiba kita melihat ke arah laut seperti tembok hitam besar, maka itu pertanda tsunami, karena kan dorongan tsunami itu agak tinggi seperti tembok besar sudah mengarah ke kita itu adalah tanda tsunami," ungkap Agung.
"Terakhir, bau dari garam itu akan menyengat karena tadi surut, ini kan garamnya akan menyengat, itu salah satu tanda-tanda akan terjadi tsunami," tambahnya.
Agung mengungkap potensi tsunami bisa diprediksi dari gelombang gempa. Kemudian dilakukan analisa untuk menentukan pusat gempanya.
"Apabila gempa bumi itu terjadi di laut dengan kekuatan yang secara pemodelan bisa membangkitkan tsunami, maka BMKG dengan secara cepat dalam waktu 5 menit itu memberikan informasi kepada masyarakat dan juga stakeholder," jelasnya.
Dengan adanya gambaran tersebut, maka BMKG secara cepat bisa mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk melakukan evakuasi.
"Dan tidak kalah pentingnya daripada harus menunggu informasi BMKG yang 5 menit baru keluar, diharapkan juga masyarakat bisa melakukan evakuasi mandiri jika dirasakan gempa bumi ini kekuatannya besar dan agak memiliki durasi yang lama, silahkan melakukan evakuasi mandiri seperti meninggalkan wilayah pesisir dan langsung ke tempat yang lebih tinggi," pungkasnya.
Simak Video: Gempa M 5,3 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami