Kirmir longsor terjadi di salah satu ruas jalan vital Kota Bandung, tepatnya di Jalan Babakan Siliwangi. Pantauan detikJabar pada Sabtu (14/9/2024) siang, kirmir Sungai Cikapundung tersebut menggerus tanah di bagian samping jembatan.
Tanah longsor itu membuat tiang-tiang yang ada di atasnya ambruk hampir mengenai tengah jalan. Pipa PDAM yang bocor diperparah dengan beban berlebih dari tiang listrik dan fiber, diduga jadi penyebab bidang tanah longsor.
Hal itu diungkapkan oleh Surya, Relawan SAR Gabungan Kota Bandung dari BPBD Jawa Barat. Meski begitu, beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian pada Sabtu pukul 11.00 WIB ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya dengar dari pesawat untuk kejadian di lapangan sekitar jam 11 siang. Saya dapat laporan ini masih tiang-tiang listrik masih berdiri, belum doyong. Pas begitu saya sampai sini lama-lama sudah doyong. Saya lihat, cek di bawah ternyata gerusan dari pipa PDAM," ucapnya di TKP.
"Jadi rembes gerus tanah yang ada di bawahnya. Saya cek lagi ke bawah jembatan itu sudah ada retakan-retakan dan udah ada gerowok-gerowok itu. Sudah ada mulai lubang-lubang karena kegerus air jembatannya yang ini. Bisa jadi juga keberatan tiang dan bawahnya kegerus air. Jadi harusnya kan tiang cuma 2-3 ini ada 10," sambungnya.
Surya mengatakan setidaknya ada 10 tiang kecil atau kabel fiber, 2 tiang beton listrik milik PLN, dan satu tiang penerangan jalan yang ambruk hampir ke median jalan. Diperkirakan, longsoran kirmir terjadi dengan kedalaman sekitar 4 meter dengan panjang retakannya sekitar 10 meter.
Surya menyebut dari laporan yang diperolehnya, warga sekitar sudah melaporkan adanya kebocoran terlebih dahulu sebelum akhirnya terjadi musibah itu.
"Di bawah ini ada rumah dihuni satu orang. Katanya sebelumnya sudah melapor, tapi belum direspons mungkin. Karena airnya sebelum itu kan nggak terlalu besar. Kayaknya ada getaran-getaran sambungan airnya, makanya jadi geser-geser jadi gede. Akhirnya menggerus tanah yang ada di bawah tiang listrik ini, terus ambruk," kata Surya.
Surya juga memastikan aliran listrik ke gang padat penduduk ini tak akan putus. Hanya saja, mungkin aliran air sementara waktu akan dimatikan.
"Yang jatuh semua tiang. Jadi jaringan PLN, PDAM, terus tiang listrik, telkom juga ada. Alhamdulillah nggak ada korban jiwa. Tidak ada listrik mati karena itu ada kan sebelah sana ada kabel PLN tuh. Udah dipisahin ke sana. Yang mati aliran air," ucapnya.
Saat ini Surya dibantu dengan jajaran setempat rencananya juga akan membantu evakuasi warga atas nama Agus, yang rumahnya terkena longsoran. Saat ini, ia tengah fokus membereskan dulu tiang-tiang yang ambruk, baru kemudian bagian runtuhan akan dibersihkan.
"Langkah terkini kita beresin dulu tiang-tiang, kabel, supaya jangan narik terus, itu nanti dievakuasi. Soalnya di bawah akan dibersihkan runtuhan longsoran sebelum ini dievakuasi, bahaya. Jadi harus ini dulu yang ditarik, baru bersihkan di bawah," ujar Surya.
"Cuma nanti takutnya saya yang tiang-tiang PLN itu agak roboh. Soalnya udah pada doyong. Itu yang itu udah patah. Makanya saya telepon juga tadi semuanya pihak yang terkait," imbuh dia.
(aau/sud)