Fenomena banyaknya ikan di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya jadi buah bibir. Ada juga yang mengaitkan naiknya ikan ke permukaan dengan isu bencana alam.
Fenomena ini viral di media sosial. Sebagaimana dilihat detikJabar pada Senin (2/9/2024), video banyaknya ikan mendekati bibir pantai diunggah beberapa akun Facebook.
Bahkan, ikan ini beterbangan saat nelayan setempat berusaha menangkapnya. Tak sedikit ikan yang loncat ke darat hingga mudah ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking banyaknya, nelayan tidak harus menggunakan jaring besar menangkap ikan. Cukup alat penangkap ikan yang kecil atau hanya gunakan tangan kosong. Video lain menunjukkan nelayan kesulitan menurunkan ikan dari jaring karena saking banyaknya. Tumpukan ikan juga berada di atas terpal turut terekam kamera.
Fenomena alam yang viral ini mengundang banyak komentar warganet. Tak sedikit mengaitkanya dengan kekhawatiran muncul bencana alam besar.
"Semoga tidak terjadi hal hal yang tidak di ingin kan. Biasanya ikan di dalam laut kaya gitu akan ada bencana entah tsunami atau gempa ,biasanya tanah bawah laut sudah menandakan bahaya makanya ikan ikan pada naik ke atas," ujar salah seorang pengguna Facebook.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya angkat bicara. Kepala Pelaksana BPBD Tasikmalaya Nuraididin menyebut bahwa fenomena itu bukan pertanda bencana besar.
Menurutnya, hal ini merupakan siklus biasa yang sering terjadi, setiap kemarau. Kemunculan ikan mendekati bibir pantai atau muara karena terjadi arus dingin di bawah laut karena cuaca. Ikan muncul ke permukaan untuk mendekati arus air yang lebih hangat.
"Ini kan siklus rutin, siklus yang biasa tiap tahun karena cuaca kemarau. Jadi kami sebut bukan pertanda bencana besar. Tapi masyarakat tetap harus waspada," kata Nuraididin.
Menurutnya, munculnya ikan yang banyak justru jadi berkah bagi nelayan. Mereka bisa mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah ruah.
"Jadi berkah buat nelayan, tangkapan ikan melimpah ruah. Itu namanya hejo tonggong, dalam siklus biasa, ada siklus yang memang ikan naik," katanya.
Meski demikian, pemerintah daerah tetap meminta masyarakat waspada akan potensi kebencanaan. Berbagai upaya dilakukan termasuk sosialisasi dan mitigasi kebencanaan.
"Kita juga terus memberikan info melalui para camat dan kades, termasuk akan mengadakan sosialisasi dan mitigasi kebencanaan," pungkas Nuraididin.
(dir/dir)