EWS Rusak, Warga Tasik Diminta Ingatkan Bencana Pakai Kentongan-Alarm

EWS Rusak, Warga Tasik Diminta Ingatkan Bencana Pakai Kentongan-Alarm

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 09 Sep 2024 19:30 WIB
Polisi melihat perahu dari nelayan Banten yang terombang-ambing di laut Tasikmalaya
Pesisir laut Tasikmalaya (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Warga Kabupaten Tasikmalaya diminta untuk menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengingatkan bencana, di tengah isu gempa kuat atau megathrust yang bisa menyebabkan tsunami.

Pasalnya, alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di pesisir selatan Tasikmalaya rusak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraididin mengatakan saat ini pihaknya tengah meminta penggantian.

"Alat EWS atau sistem peringatan dini kebencanaan di selatan rusak. Kami sudah ajukan penggantian," kata Nuraididin saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (9/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat alat EWS atau peringatan dini rusak maka peringatannya gunakan kearifan budaya setempat seperti kentongan, speaker masjid, alarm, dan sejenisnya," kata Nuraididin.

Terlepas dari megathrust yang waktu terjadinya masih menjadi misteri, Tasikmalaya masuk ke dalam daerah yang rawan bencan bencana karena memiliki demografi perbukitan dan pantai.

ADVERTISEMENT

"Waspada akan adanya potensi Mega Thrust harus dilakukan, tetapi sekali lagi masyarakat harus tenang tidak termakan informasi hoaks. Selalu kroscek kebenarannya pada petugas di lapangan," kata Nuraididin.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan menyebarkan surat edaran terkait kewaspadaan gempa bumi megathrust di Selat Jawa. Dimana sebelumnya muncul edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 128/PB.01.03/BPBD tentang meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan gempa bumi megathrust selat sunda. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan mitigasi bencana gempa dan tsunami di 11 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami akan sebar juga surat edaran terkait kewaspadaan potensi megathrust. Kita juga akan melakukan mitigasi dan sosialisasi di beberapa kecamatan," ujarnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads