'Raja Jawa' yang Ngeri-ngeri Sedap

Kabar Nasional

'Raja Jawa' yang Ngeri-ngeri Sedap

Tim detikcom - detikJabar
Kamis, 22 Agu 2024 10:23 WIB
Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar resmi memutuskan dan menetapkan Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum (ketum). Bahlil terpilih secara aklamasi. Munas itu digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Momen Bahlil Lahadalia Resmi Jabat Ketum Golkar. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta -

'Raja Jawa' saat ini jadi pembahasan menarik di masyarakat. Hal itu setelah Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyebut sosok 'Raja Jawa' dalam pidatonya.

Bahlil memberikan gambaran jika 'Raja Jawa' bisa bikin celaka. Ia pun mengistilahkan sikap 'Raja Jawa' dengan ngeri-ngeri sedap. Lantas, siapa sebenarnya 'Raja Jawa' yang dimaksud?

DIkutip dari detikNews, diketahui, Bahlil terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar. Munas itu digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir peserta Munas setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029," kata Waketum Golkar Adies Kadir dalam Munas XI yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Para kader pun kompak menjawab setuju. Bahlil diketahui telah lolos verifikasi dan disahkan menjadi calon ketua umum (caketum) tunggal.

ADVERTISEMENT

Adapun pengesahan Bahlil jadi caketum tunggal Partai Golkar tertulis dalam Keputusan Munas Golkar 2024 No 11/munas/golkar/2024 tentang pengesahan calon tunggal Ketum DPP Golkar, periode 2024-2029. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan di Jakarta, 21 Agustus 2024.

Dalam Munas, Bahlil memaparkan visi dan misinya sebagai calon Ketum Golkar. Bahlil Lahadalia menyampaikan pesannya kepada para kader agar terus mendukung agenda pemerintah. Saat itulah ia melempar kelakar soal 'Raja Jawa'.

"Kita sudah bersepakat Golkar mendukung pemerintah. Jangan pagi mendukung, sore setengah mendukung, malam bikin lain. Ini saya jujur aja. Saya nggak punya kepentingan apa-apa pribadi. Kepentingan saya ke depan adalah Golkar lebih baik dari sekarang," ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan partainya harus menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di pemerintahan selanjutnya. Dia menilai kinerja Golkar harus lebih baik.

"Karena itu, pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Jadi kita harus lebih paten lagi," katanya.

Saat membicarakan kepala pemerintahan itulah Bahlil melempar candaan soal 'Raja Jawa'. Dia mewanti-wanti para kader agar tak bermain-main dengan Raja Jawa itu.

"Soalnya, Raja Jawa ini, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh, ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan dampak wanti-wantinya itu sudah terbukti. Dia pun tak menjelaskan maksud siapa sosok yang dimaksud itu.

"Sudah, waduh ini, dan sudah banyak. Sudah lihat kan barang ini kan, ya tidak perlu saya ungkapkanlah," katanya.

Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Canda Bahlil Tak Main-main dengan Raja Jawa Jika Tak Mau Celaka

(taa/orb)


Hide Ads