Uus Tak Lagi Sulit Air untuk Garap Lahan Pertanian di Bandung

Uus Tak Lagi Sulit Air untuk Garap Lahan Pertanian di Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 07 Agu 2024 20:15 WIB
Uus, Petani di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung
Uus, Petani di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Para petani di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk bisa bernafas lega. Pasalnya area tanah yang dulunya tidak produktif bisa kembali digarap menjadi area pesawahan.

Para petani bisa menggarap lahan tersebut lantaran telah terdapat saluran air yang mengairi sawah. Air tersebut dialiri dengan adanya pompa berskala besar.

Salah satu petani, Uus Suryana (49) mengaku biasa menggarap sawah di kawasan itu. Sebelum adanya pompa, wilayah tersebut memang kekurangan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saat 4 tahun lalu sempat kemarau panjang dan tidak ada air. Jadi ini gak ada saluran air ke sini. Jadi ini menjadi lahan gambut," ujar Uus, kepada detikJabar, Rabu (7/8/2024).

Minimnya air di kawasan tersebut membuat area persawahan tak tergarap dengan baik. Alhasil, petani pun hanya menggarap sawah alakadarnya.

ADVERTISEMENT

"Selama 4 tahun tidak digarap dengan baik. Makanya saat ini kita kerjasama dengan kementerian dan dinas pertanian," katanya.

Menurutnya dengan adanya bantuan pompa air tersebut para petani bisa ngegarap sawah kembali. Sehingga, Uus dan petani lainnya bisa kembali produktif.

"Alhamdulillah bisa lebih produktif lagi dengan adanya bantuan dari Kementerian dan dinas. Bantuannya berupa pompa, air pump. Alhamdulillah sudah berjalan. Jadi adanya pompa itu kita kebantu," jelasnya.

Wamentan Sudaryono turut mengecek langsung pompa air. Menurut Sudaryono, pemberian pompa tersebut dalam rangka mengantisipasi kemarau panjang. Sehingga saat kemarau panjang, para petani masih bisa menggarap sawahnya dengan baik.

"Jadi pompanisasi ini di daerah yang kering yang pada saat kemarau tidak bisa tertanami. Sebisa mungkin dengan pompa kita aliri lahannya kemudian di tanami padi, menjadi lahan yang produktif," ujar Sudaryono, kepada awak media.

Sudaryono menjelaskan saat ini pihaknya terus berupaya menambah masa panen bagi para petani. Sehingga petani bisa memanen dua sampai tiga kali dalam satu tahun.

"Itu juga kita namakan Penambahan Area Tanam (PAT)," bebernya.




(dir/dir)


Hide Ads