Warga Jalan Terusan Selada, Kompleks Tani Mulya Indah RT 11 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digemparkan dengan penemuan dua mayat yang sudah menjadi kerangka.
Dua sosok yang teridentifikasi merupakan ibu dan anak, Iguh Indah Hayati (55) serta Elia Imanuel Putra (24) itu diketahui masih berinteraksi dengan warga sekitar pada 2019 lalu.
Selanjutnya keduanya pun tak pernah muncul lagi di hadapan publik. Yang terlihat hanya rumah berukuran kurang lebih 50 meter persegi yang pintunya selalu tertutup rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berdasarkan penelusuran detikJabar dari Google Maps, pada Juni 2015 rumah yang ditinggali Iguh dan putranya yang berwarna krem dan sedikit kusam. Begitu pun pada Januari 2016, tak ada yang banyak berubah dari rumah itu.
![]() |
Yang menarik, Google Maps menangkap bahwa rumah itu terkunci pagarnya dengan menggunakan gembok. Tampak dari depan, pagar rumah tersebut ditutupi oleh fiber dengan atap menjulang ke halaman. Hal itu membuat tampilan rumah tersebut gelap dan menampilkan kesan tertutup.
![]() |
Pada Januari 2019, rumah tersebut telah berganti warna cat menjadi ungu. Tampak di depan tetumbuhan menjalar di celah-celah atap rumah tersebut. Pada tahun inilah Iguh dan Elia terakhir dijumpai warga.
![]() |
Sementara itu pada Februari 2022, tampilan rumah tersebut sudah jauh lebih kusam. Rerumputan menutupi pintu masuk rumah tersebut. Sedangkan, seng yang menutupi atap bagian depan rumah tersebut terlihat lebih keropos. Tampak tak ada kehidupan dari rumah tersebut, seperti sudah lama ditinggalkan penghuninya.
![]() |
Percakapan Terakhir dengan Tetangga
Salah seorang warga yang sempat bertemu dan bertegur sapa dengan Indah yakni Entin. Tetangga beda beberapa rumah itu terakhir kali bertemu dengan Indah pada tahun 2019.
"Iya saya masih ketemu, ngobrol, tapi sudah lama. Sekitar tahun 2019," kata Entin saat ditemui, Rabu (31/7/2024).
Saat itu, Indah mengatakan kalau ia hendak pindah ke daerah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Sementara rumah yang ia tinggali saat itu akan dijual.
"Dia bilang mau pindah ke Cisarua sama anaknya. Sempat pamitan dan minta maaf juga. Dia juga bilang kalau ada waktu, main ke rumahnya yang baru," kata Entin.
![]() |
Berangkat dari pertemuan dan perbincangan itu lah, ia dan warga lainnya sama sekali tak lagi pernah mengecek rumah Indah di kompleks tempat mereka tinggal.
"Makanya saya memang enggak pernah ke sini (rumah Indah), ya karena kan bilang mau pindah terus sudah pamitan juga. Makanya warga mikirnya memang sudah pindah," kata Entin.
Warga lainnya, Ai Supriyati, menyebut di tahun yang sama, guru dan teman sekolah Elia di SMA swasta di Kota Cimahi, sempat datang untuk menengok kondisi Elia yang ternyata sudah lama tak bersekolah.
"Sempat datang juga teman sama guru sekolahnya, katanya dia sudah enggak sekolah 3 bulan. Cuma pas didatangi ya enggak ada yang keluar rumah juga, warga tahunya kan sudah pindah," ujar Ai.
Hingga akhirnya, misteri keberadaan Indah dan Elia terkuak. Keduanya ditemukan sudah jadi kerangka. Namun polisi belum bisa memastikan sudah berapa lama keduanya meninggal hingga menjadi kerangka.
"Kita belum bisa pastikan, karena masih harus menunggu proses identifikasi. Termasuk penyebab kematiannya, jangan sampai kita berasumsi," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Saksikan Live DetikSore:
(yum/yum)