Pemerintah Kota Tasikmalaya memastikan pembangunan kantor atau markas tim pemadam kebakaran (Damkar) akan segera dilaksanakan. Pembangunan akan didirikan di area pasar ikan Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya.
Sebagai mana diketahui, selama 21 tahun atau sejak Pemkot Tasikmalaya berdiri, tim Damkar Kota Tasikmalaya tak punya fasilitas gedung atau markas yang memadai. Selama beberapa tahun terakhir, pasukan penakluk api ini menempati bangunan kolam di pasar ikan, dengan sarana dan prasarana yang jauh dari kata layak. "Jadi, pembangunan segera dilakukan, lokasinya di depo pasar ikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, Rabu (17/7/2024).
Ucu menjelaskan pihaknya mendapatkan anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk mengakomodasi kebutuhan tim Damkar. Sehingga pembangunan yang akan dilakukan bukan berupa gedung kantor, melainkan semacam hanggar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan membangun gedung, tapi membangun semacam hanggar karena anggarannya pun sekitar Rp 1 miliar, kalau untuk gedung tentu tidak cukup," kata Ucu.
Meski sekedar pembangunan hanggar, menurut Ucu hal itu untuk sementara cukup untuk menampung tim Damkar saat bersiaga selama 24 jam. "Untuk sementara cukup, nanti hanggarnya di-setting agar lebih layak untuk ditempati. Setidaknya ini menjadi bukti kepedulian pemerintah. Tim Damkar merasa ada pengakuan," kata Ucu.
Lebih lanjut dia menegaskan pembangunan markas Damkar di pasar ikan itu mendapatkan dukungan dari para pedagang. Penegasan ini diutarakan Ucu terkait adanya rumor penolakan dari pedagang.
"Pedagang sudah clear, mereka menyatakan dukungan. Masyarakat juga tentunya ikut mendukung, mengingat pentingnya peran Damkar," kata Ucu di sela acara sosialisasi penyusunan risiko bencana di Kota Tasikmalaya.
Dia menambahkan pembangunan ditargetkan rampung tahun ini. Teknis pembangunan dilakukan oleh Dinas PU Kota Tasikmalaya dan akan berdiri di lahan seluas 1.400 meter persegi.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah. Dia memastikan pembangunan markas Damkar akan segera dilakukan. "Ya jadi dong, harus beres tahun ini," kata Cheka.
Kajian Risiko Bencana
Sementara itu berkaitan dengan kajian risiko bencana di Kota Tasikmalaya, Cheka mengatakan hal ini penting dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bentuk bencana.
"Tak ada yang menghendaki terjadinya bencana, tapi dengan kajian, pemetaan risiko bencana diharapkan kita bisa lebih waspada dan siap menghadapinya," kata Cheka.
Cheka menjelaskan bukti keberhasilan Kota Tasikmalaya dalam upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana, salah satunya adalah penurunan indeks risiko bencana (IRB).
"Pada tahun 2022, nilai Indeks Risiko Bencana Kota Tasikmalaya sebesar 114,69 dan pada tahun 2023 turun kembali menjadi 106,93 dengan kategori Risiko Bencana Sedang," kata Cheka.
Kalak BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menambahkan kajian risiko bencana diharapkan menjadi salah satu rujukan dalam pembangunan atau tata ruang. "Dokumen kajian risiko bencana harus jadi salah satu rujukan, sehingga upaya mitigasi bencana bisa dilakukan," kata Ucu.
(iqk/iqk)