.webp)
Janji Pemkot Tasikmalaya untuk membangun kantor atau markas yang representatif bagi tim pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya tak kunjung terwujud. Padahal sekarang sudah lebih dari dua tahun sejak pihak Pemkot Tasikmalaya mengutarakan janjinya.
Alhasil hingga kini, tim Damkar Kota Tasikmalaya masih tetap menghuni kolam ikan di kompleks depo perikanan Jalan Letnan Harun. Para penakluk api itu setiap hari siaga di salah satu blok depo perikanan. Bangunan mirip gazebo dengan deretan kolam-kolam ikan itu dijadikan markas oleh mereka.
Di salah satu kolam dijadikan tempat duduk-duduk, terdapat beberapa kursi usang dan alat komunikasi. Bangunan kolam ikan lainnya dijadikan tempat menyimpan peralatan. Mulai dari alat menangkap ular, alat mengamankan sarang lebah hingga peralatan pemadam kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada dinding penghalang, padahal para petugas piket ini berjaga 24 jam.
"Belum pindah, masih tetap di sini. Sejak viral 2 tahun lalu begini saja tak berubah," kata salah seorang petugas Damkar, Kamis (6/3/2025). Namun demikian dia mengaku sempat mendengar rencana-rencana pembangunan markas Damkar.
"Katanya mau dibuatkan di Jalan Mangin Bungursari, terus rencananya berubah, katanya mau pindah ke kompleks perkantoran Jalan Ir Djuanda, tapi tidak tahu persisnya," kata petugas tersebut.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Asep Goparulloh mengatakan upaya pembangunan kantor atau markas Damkar sebenarnya sudah dilakukan. "Awalnya kan kita akan membangun di wilayah Kecamatan Bungursari, tapi batal karena masalah lahannya belum selesai," kata Asep, Jumat (7/3/2025).
Sehingga rencana pembangunan pun berubah, sempat akan membangun di kompleks depo perikanan tapi diurungkan. "Akhirnya rencana pembangunan akan dilakukan di kompleks perkantoran dekat Dinas Perhubungan, Jalan Ir Djuanda Kota Tasikmalaya," kata Asep.
Di kompleks perkantoran itu Pemkot Tasikmalaya memiliki bangunan setengah jadi, yang sudah berdiri tiang-tiang beton dan fondasi bangunan. Lokasinya di dekat kantor Diskominfo.
"Sekarang sedang dikaji dulu apakah pondasi dan tiang beton itu masih layak untuk diteruskan pembangunannya atau seperti apa," kata Asep.
Dia menambahkan pihaknya sudah menganggarkan kebutuhan biaya pembangunan di APBD tahun 2025 ini. "Kalau tak salah sudah masuk di APBD 2025 ini," kata Asep.
(sud/sud)
