Virus Raksasa Baru Ditemukan di Greenland

Kabar Internasional

Virus Raksasa Baru Ditemukan di Greenland

Nur Wasilatus Sholeha - detikJabar
Minggu, 07 Jul 2024 15:30 WIB
Icebergs from the Jacobshavn glacier or Sermeq Kujalleq drains 7% of the Greenland ice sheet and is the largest glacier outside of Antarctica. It calves enough ice in one day to supply New York with water for one year. It is one of the fastest moving glaciers in the world at up to 40 metres per day (19 metres per day before 2002) and has also receeded rapidly (40 km since 1850) due to human induced climate change as temperatures have risen in Greenland by 9 degrees fahrenheit in the last 60 years. An underwater moraine at the mouth of the fjord grounds the largest icebergs causing a backlog of ice completely blocking the entire length of the fjord with ice.
Ilustrasi Greenland. (Foto: Getty Images/Ashley Cooper)
Jakarta -

Virus berukuran raksasa ditemukan para peneliti di lapisan es Greenland. Berbahayakah virus baru ini? Simak ulasan lengkapnya!

Dikutip dari detikEdu, selama ini, kita tahu bahwa virus adalah salah satu patogen yang membahayakan makhluk lain seperti manusia dan hewan untuk dijadikan inang bagi virus. Kemudian pada akhirnya menyebabkan gangguan kekebalan untuk inangnya.

Namun, pandangan yang jarang orang tahu adalah virus tidak selalu merugikan. Salah satunya virus raksasa pertama yang ditemukan di lapisan es Greenland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan Virus Raksasa Pertama di Lapisan Es dan Salju

Virus biasanya memiliki ukuran sebesar 20-200 nanometer. Namun, virus raksasa yang ditemukan di lapisan Greenland ini ukurannya dapat tumbuh hingga 2,5 mikrometer atau setara dengan 2.500 nanometer.

Ukuran tersebut menjadikannya 125 kali lebih besar dibandingkan virus pada umumnya, bahkan mengalahkan ukuran bakteri pada umumnya. Selain itu, virus raksasa ini juga memiliki genom yang sangat besar dengan mengandung 2,5 juta pasangan basa.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari IFL Science, dalam proses penemuannya tim peneliti mengumpulkan sampel dari berbagai lapisan es Greenland, seperti lapisan dark es, inti es, salju merah dan hijau, serta lubang yang mencair.

Hasil penemuan peneliti menunjukkan hampir semua sampel memiliki sekuens atau urutan DNA yang cocok dengan virus raksasa yang sudah dikenal. Kemudian dilakukan analisis DNA dari sampel-sampel tersebut dan mencari gen penanda spesifik dari virus raksasa.

Para peneliti juga mengekstraksi mRNA dari sampel, untuk memastikan bahwa materi genetik yang mereka temukan berasal dari virus yang aktif bukan dari mikroba yang sudah lama mati.

"Dalam total mRNA yang diurutkan dari sampel, kami menemukan penanda yang sama dengan total DNA, jadi kami tahu bahwa mereka telah ditranskripsi," jelas Laura Perini, penulis pertama dari Departemen Ilmu Lingkungan di Universitas Aarhus, Denmark.

"Ini berarti virus-virus tersebut hidup dan aktif di atas es," imbuhnya.

Menurut keterangan studi, virus raksasa ini ditemukan pada permukaan es dan salju yang penuh dengan mikroalga.

Diperkirakan Menginfeksi Mikroalga dan Bisa Mengatasi Ancaman Lingkungan

Selama penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa virus ini ternyata berpotensi untuk menginfeksi alga dan bisa mengatasi ancaman pencairan es.

Pada musim semi, diketahui bahwa alga mengalami pertumbuhan yang subur di lapisan es Arktik. Namun, pertumbuhannya itu menyebabkan es menjadi lebih gelap karena warna alga.

Akibatnya, akan mengurangi kemampuan es untuk memantulkan sinar Matahari dan akan membuat lebih banyak sinar Matahari diserap oleh es, sehingga es memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam mencair.

Tetapi ternyata, virus raksasa yang diperkirakan menginfeksi mikroalga ini, memiliki peranan dalam menjaga es untuk tidak terlalu cepat mencair, dengan sebagai pengendali alga.

"Kami tidak tahu banyak tentang virus-virus ini, tetapi saya pikir mereka bisa berguna sebagai cara untuk mengurangi pencairan es yang disebabkan oleh pertumbuhan ganggang," ungkap Perini.

"Seberapa spesifik mereka dan seberapa efisiennya, kami belum tahu. Namun dengan mengeksplorasinya lebih jauh, kami berharap dapat menjawab beberapa pertanyaan tersebut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Ada Virus Raksasa Misterius di Lapisan Es Greenland, Bahaya atau Tidak?

(faz/orb)


Hide Ads